Otomotifnet.com - Sudah dua bulan lebih sebagian warga Indonesia yang terpaksa harus bekerja dari rumah alias work from home.
Hal itu demi mendukung langkah pemerintah untuk memutus mata rantai pengebaran Covid-19.
Nah, selama bekerja dari rumah, apakah mobil sobat sering dipanaskan mesinnya atau diajak keliling komplek dekat rumah?
Jika tidak pernah atau jarang, mungkin seminggu sekali, sebaiknya waspada, karena penyakit ini bisa saja muncul.
Baca Juga: Penyebab Oil Sludge Bukan Hanya Oli Palsu, Tapi Juga Karena Ini!
“Mobil yang mesinnya jarang dipanasi, oli mesinnya akan mengalami oksidasi,” beber Sumarno, Service Development PT Suzuki Indonemobil Sales.
Oksidasi yang diakibatkan karena terkena udara ini kata Sumarno akan membuat kinerja oli jadi tidak optimal saat digunakan.
Bahkan menurutnya lagi, oli mesin yang lama tidak bekerja melumasi mesin, akan mudah menimbulkan oil sludge, lantaran tingkat penguapannya tinggi.
Tahu kan oil sludge, itu tuh oli dalam mesin berubah jadi kayak lumpur atau bubur hitam. Hiii… serem!
“Makanya sangat dianjurkan meski mobil tidak gunakan, mesinnya tiap hari dipanaskan beberapa saat,” ujar Marno lagi.
Lalu selain masalah pada mesin, jika mobil lama tidak dijalankan.
“Akan membuat tekanan ban menurun drastis, meskipun pakai nitrogen,” bilang Ade Muhammad, teknisi outlet pengisin nitrogen di SPBU Pertimina di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
Otomotifnet.com pun sudah membuktikan hal itu, hanya dalam waktu seminggu mobil tidak dipakai sama sekali, tekanan ban turun sebanyak 3 - 4 psi.
Baca Juga: Tekanan Angin Ban Kurang, Efeknya Bisa Keluar Duit Jutaan Rupiah
“Bukan hanya tekanan ban turun, permukaan ban yang terus-terusan nempel di lantai garasi atau tanah, akan berubah jadi datar (flat spotting, red),” tambah Ade.
Hal itu karena permukaan ban tersebut terus-terusan menopang beban mobil, ditambah selalu terkena suhu dingin dari lantai.
Tentunya kondisi tersebut akan membuat mobil jadi tidak nyaman saat digunakan lagi.
Tuh sob, mesti rajin-rajin ya panasin mobil dan ajak keliling komplek!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR