Lantas apa yang terjadi jika menggunakan RON yang tidak sesuai?
Kasus pertama jika kompresi mesin tinggi menggunakan RON di bawah keseharusannya.
“Akan sering terjadi detonasi atau knocking akibat ada campuran bahan bakar dan udara yang nyala di tempat lain bukan di busi, kemudian bertemu dengan nyala api busi dan bertumbukan,"
"Efeknya akan ada kerusakan berupa bintik-bintik di piston, kalau sial piston bisa sampai bolong,” jelas Yus, sapaan Tri Yuswidjajanto yang juga menjadi Kelompok Keahlian Konversi Energi, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, ITB.
Kasus kedua jika rasio kompresi mesin rendah menggunakan RON yang lebih tinggi dari standarnya.
“Emisi gas buang akan tinggi, bahan bakar akan lebih boros dan tidak terbakar sempurna, dan tenaga mesin berkurang,” sambung Yus.
Ternyata efeknya bisa sampai ke pelumasan mesin.
“Kualitas pelumasan oli mesin bisa berkurang juga karena bensin yang tidak terbakar dapat masuk ke mesin melalui celah ring piston,"
"Mungkin hanya satu atau dia titik saja, tapi kan putaran mesinnya tinggi bisa 6.000 rpm atau 100 titik perdetik akhirnya jadi banyak,” wanti pria ramah ini.
Baca Juga: Honda Scoopy Versi 2020 Punya Tujuh Warna Baru, Kok Ada Pelek 14 Inci?
Istilahnya adalah fuel dilution, yang efeknya membuat kualitas oli menjadi turun karena jadi lebih encer, bau bensin dan warna tercemar bensin.
Sehingga fungsi pelumasan komponen mesin juga jadi berkurang, dalam jangka panjang bisa membuat komponen lekas aus.
“Kompresi rendah pakai RON tinggi juga akan membuat suhu mesin cenderung lebih panas. Jadi bisa dibilang percuma, sesuaikan kebutuhan saja,” yakin Freddy yang belum lama ini membuka USR cabang Gading Serpong di Ruko Bavaria, No. 27, Tangerang.
BISA PAKAI RON TINGGI ASAL…
Ternyata mesin dengan perbandingan kompresi rendah bisa menggunakan bahan bakar RON tinggi dan juga sebaliknya dengan aman, tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
“Misal Honda C70 kan kompresinya rendah 8,8:1 lalu diisi Pertamax Turbo akhirnya malah ngempos. Ini karena pembakaran total terjadi setelah TMA, pistonnya sudah turun. Mengatasinya bisa dengan memajukan timing pengapian,” jelas Yus.
Baca Juga: Yamaha XMAX Dibore Up dan Stroke Up Jadi 335 Cc, Tenaga Naik 50%!
Editor | : | Toncil |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR