Otomotifnet.com - Aksi anarkis seorang pengemudi Nissan X-Trail yang merusak Daihatsu Luxio terjadi di jalanan Jakarta.
Seorang pengemudi mobil tanpa alasan jelas memotong jalur mobil lain sebelum turun dan melakukan pengrusakan.
Pengemudi mobil itu merusakkan kaca mobil orang lalu melarikan diri.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Sudirman, tepatnya dekat halte TransJakarta Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan (11/8/2020).
Baca Juga: Tol Serpong-Cinere dan Cengkareng-Batuceper-Kunciran Segera Beroperasi di Akhir 2020
Peristiwa itu terjadi saat lalu lintas sedang macet sekira pukul 08.40 WIB.
Seorang pengendara Nissan X-Trail merusak Daihatsu Luxio menggunakan stik baseball.
"Kejadiannya di dekat Halte TransJakarta Gelora Bung Karno, saya lagi jalan dari arah Blok M ke Bundaran HI, tiba-tiba pngemudi itu yang naik X-trail hitam itu nyusul saya langsung motong ke kanan dan berhenti mendadak," kata korban, Arnold Hutabarat (52)(12/8/2020).
Arnold yang kaget lantas membunyikan klakson.
Baca Juga: Honda Accord Atap Terbelah, Terjang Toyota Calya Mental Tertancap di Kolong Truk Tronton
Namun, bukannya melanjutkan perjalanan, pengendara mobil yang kata Arnold merupakan pria berusia sekira 35 tahun itu malah turun dan mengambil stik baseball dari pintu belakangnya.
Tanpa basa-basi, pengemudi itu langsung mendekati mobil Arnold dan memukulinya beberapa kali hingga kaca depan pecah dan spion kanan patah.
"Dia deketin mobil saya, dia lari pukul mobil. Pertama depannya, terus kaca. Terus pukul spion kanan dua kali sampai patah," kata Arnold.
Tak hanya itu, Arnold menyebut pelaku juga sempat memukul tulang iganya menggunakan stik baseball tersebut.
Baca Juga: Daihatsu Gran Max Pecah Ban di Tol Solo-Ngawi, Kaki-kaki Ambyar, Dua Orang Tewas
Setelah itu, pelaku langsung kabur dengan pintu belakang yang masih terbuka.
"Pelakunya satu orang. Pas dia kabur saya mau ngehadang tapi enggak bisa. Tapi saya lihat sempat dikejar sama polantas pakai motor tapi enggak tahu hasilnya ketangkap apa enggak," kata Arnold.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR