Otomotifnet.com - Skutik beroda empat atau quad scooter telah diuji coba oleh tim tester OTOMOTIF. Tentu dites pemakaian sehari-hari dan juga buat turing.
Bagaimana sensasinya saat macet, hujan, dan menembus jalan berkelok hingga lurus panjang naik skutik asal Swiss yang dirakit di Taiwan, dengan harga jual Rp 357 juta on the road Jakarta ini? Simak yuk!
RIDING POSITION & HANDLING
Sebelum berkendara, perlu diketahui ada beberapa tahapan mengendarai Qooder ini.
Pertama buka kunci setang, seperti biasa putar kontak ke kanan, lalu putar balik ke kiri tanpa ditekan untuk melepas rem tangannya, yaitu tuas yang ada di sisi kanan jok pengendara.
Lanjut nyalakan mesin, kemudian unlock HTS (Hydraulic Tilting System) block dengan mengangkat tuas merah yang ada di bawah setang kiri ke atas, meski gak langsung roboh tapi kaki tetap perlu stand by ya!
Baca Juga: Yamaha XSR 155 Dua Alam, Buat Harian Enak, Digeber di Sirkuit Ngacir
Bisa juga dengan menginjak tuas rem belakang yang di dek atau menarik handel rem kiri, agar Qooder tidak langsung roboh.
Ketika keempat rodanya direm, memang cukup untuk membuat skutik ini berdiri tegak tanpa mengunci HTS block-nya.
Oiya ketika posisi dikunci setang, maka hand brake dan tuas HTS block tidak bisa diotak-atik, jadi aman saat ditinggal parkir.
Dengan berat isi mencapai 281 kg, pakai 4 roda dan sistem suspensi tak biasa, mengendarai Qooder perlu adaptasi cukup lama.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Ditawari Knalpot Racing, Mulai dari Rp 7 Jutaan
Utamanya karena butuh tenaga lebih untuk menyeimbangkan dan menahan Qooder saat merayap pelan seperti di kemacetan.
Tapi kalau sudah terbiasa malah enak, karena saat berhenti pun tinggal kunci suspensinya, jadi kaki tak perlu turun.
Namun, karena lebar tentu enggak bisa selap selip layaknya motor 2 roda. Jadi saat macet mesti sabar layaknya bawa mobil.
Kalau sudah melaju kencang rasa beratnya tidak terlalu terasa. Malah pengendara langsung dimanjakan suguhan jok dengan tinggi 780 mm yang begitu lebar dan empuk, ditambah juga dengan sandaran buat tulang ekor yang cukup tinggi, nyaman bangettt…
Baca Juga: SSS Bikin V-belt Racing, Mulai Rp 150 Ribu, Masa Pakai 20.000 Km
Setang yang cukup tinggi juga menunjang kenyamanan. Tapi dengan posisi yang jauh dari jok, membuat lengan pengendara jadi lurus, bahkan badan ikut tertarik saat berbelok patah.
Kenyamanan sedikit berkurang karena kaki tidak bisa selonjoran dan ruang kaki kanan sedikit terganggu karena ada pedal combi brake.
Pengendara juga perlu beradaptasi terhadap suspensi HTS yang menopang keempat rodanya, karena punya karakter yang berbeda dibanding suspensi konvensional yang menggunakan per.
Sebagai contoh saat berbelok, pengendara perlu membuat skutik ini miring terlebih dulu dengan badan.
Caranya dengan didorong pakai pantat, baru bisa berbelok dengan setang, kecepatan juga perlu disesuaikan. Oiya sudut kemiringan maksimal 45° saja.
Baca Juga: Tes Lengkap Honda X-ADV, Moge Matik Segala Medan Rp 450 Jutaan
Jika dirasakan, hal itu karena sistem hydraulic depannya keras jadi punya respon yang lambat, sehingga perlu ditekan badan agar mau amblas.
Ini membuat Qooder tidak bisa miring secara natural seperti motor umumnya. Mungkin tekanan anginnya perlu dikurangi ya?
Beda dengan sistem hydraulic belakang yang malah empuk jadi nyaman, jalan rusak sama sekali tidak terasa, untuk pengendara berbobot 58 kg ini sudah terasa cukup.
Namun karena sistemnya tidak dilengkapi per, jadi tidak ada pembalik bantuan saat rebound.
Hasilnya ketika melewati jalan bergelombang secara cepat rebound-nya jadi terlalu lama, sehingga terasa keras karena hydraulic belum kembali ke posisi semula tapi sudah mendapat tekanan kembali secara terus-menerus. Efeknya bantingan jadi terasa keras.
Baca Juga: W175 Komstir Lebih Awet, Pakai punya KLX 150, Pengerjaan 4 Jam
Sama kasusnya saat melewati polisi tidur, jika dilewati dengan perlahan maka keempat hydraulic-nya memberikan redaman yang sangat nyaman dan lembut.
Lain cerita ketika dilewati secara cepat, bantingannya langsung keras seperti mobil ceper!
Ini karena karakter hydraulic yang akan menjadi keras ketika ditekan secara cepat, seperti bagasi mobil yang ketika ditekan cepat maka akan menahan tidak langsung amblas.
Tapi bagi calon konsumen atau bagi yang sudah memiliki Qooder tidak perlu khawatir, karena keempat hydraulic-nya dilengkapi pentil untuk menyesuaikan tekanan angin suspensinya agar sesuai dengan karakter pengendara.
Baca Juga: Kopling Jadi Lebih Halus, Pakai Suter Clutch, Harga Setara BeAT
Itu soal suspensi, bagaimana dengan keberadaan empat rodanya? Ternyata memberikan keuntungan tersendiri, tentu saja tentang kestabilan dan cengkeraman ekstra.
Kebetulan OTOMOTIF juga mencobanya keluar kota, tepatnya ke Lembang, Bandung.
Saat perjalanan sejak Waduk Wanayasa hingga Lembang diguyur hujan lebat, ternyata pakai Qooder tetap bisa meliuk kencang di tikungan tanpa takut terpeleset atau slip.
Sesekali memang satu rodanya hilang traksi tapi motor tetap stabil, karena masih ditopang 3 roda lainnya.
Jadi menikung dalam kondisi hujan, berpasir, maupun jalan tidak rata bukan masalah bagi Qooder.
Ketika sedang berjalan lalu diterpa angin pun tidak menggeser skutik ini, tetap berjalan lurus di lajurnya. Istimewa!
Baca Juga: One3 Motoshop Sediakan Swing Arm Suter, Harga Melebihi ZX-25R
Bagian pengereman masing-masing cakram 240 mm di keempat rodanya dijepit kaliper 1 piston.
Kinerjanya cukup baik, paling enak menekan handel rem kiri karena combi brake, membuat keempat kalipernya langsung bekerja.
Sayangnya meski dibekali 4 setelan dan sudah disetel paling dekat, jari masih susah menjangkau. Tuasnya ukuran bule nih!
Tapi tenang, jika jari terasa pegal bisa menggunakan pedal rem pakai kaki kanan.
Kalau melakukan pengereman keras, kedua roda belakangnya akan sedikit mengunci akibat distribusi bobot yang seluruhnya pindah ke bagian depan, meski begitu motor tetap stabil tidak oleng atau berubah arah.
Baca Juga: TK Racing Suguhkan Gir Untuk WR 155R, Ukuran Lengkap, Bahan Kuat
Yang dirasa sedikit mengganggu saat berkendara malah windshield-nya yang berwarna gelap.
Itu cukup menghalangi penglihatan, terutama saat merayap di kemacetan pada malam hari. Andai warna clear atau smoke pasti lebih enak.
PERFORMA
Sebagai penggerak, Qooder dibekali mesin bersilinder tunggal dengan kapasitas murni 399 cc SOHC, 4 katup, berpendingin cairan (radiator).
Baik suara mesin maupun knalpotnya cukup halus, ketika digas hanya terdengar suara mesin menggerung saja, ini wajar karena mesinnya tersembunyi di balik bodi di bawah pengendara.
Respon awal ketika beranjak dari keadaan berhenti memang tidak terlalu istimewa. Ini karena bobotnya hampir 3 kuintal. Ditambah karakter koplingnya langsung mengunci di rpm rendah, sehingga mesinnya tidak ada 'ancang-ancang' untuk mengkail tenaga terlebih dulu.
Baca Juga: Sokbreker Punya Beragam Fitur, Ini Fungsinya, Jangan Salah Setting!
Ketika sudah jalan putaran mesin bermain di kisaran 4.000-6.000 rpm. Sisi negatifnya memang terasa menggerung, padahal hanya berjalan di 60-80 km/jam.
Sisi positifnya itu merupakan rentang torsi maksimal, sebesar 38,5 Nm di 5.000 rpm.
Sehingga selalu terasa responsif dan untuk menyalip kendaraan atau menaklukan tanjakan tidak perlu ‘ngeden’.
Mungkin karena terus main putaran tinggi, jarum suhu mesin rajin melewati setengah, tepatnya 5/8.
Ketika posisi macet bahkan hampir menyentuh red line, tapi extra fan langsung menyala dan menurunkan suhu ke titik tengah. Tapi tidak lama akan stabil lagi berada di posisi 5/8.
Meski 400 cc, tapi top speed Qooder ini memang tidak terlalu tinggi.
Saat dites mentok 130 km/jam di 8.000 rpm, hanya sedikit di atas peak power 32,5 dk di 7.000 rpm.
Baca Juga: Yamaha NMAX Pasang Piston R15, Stroke Up Jadi 171 cc, Tenaga Naik 4 Dk
Walau belum menyentuh limiter tapi kecepatannya sudah tidak bertambah. Sedang kecepatan tertinggi di Racelogic 121,3 km/jam, deviasi tak sampai 10% nih.
Mengenai akselerasi ternyata tak terlalu buruk. Kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam waktu 4,4 detik, lalu kecepatan 0-80 km/jam butuh 7,2 detik.
Jarak 0-201 meter ditempuh selama 11,4 detik di kecepatan 97,5 km/jam. Data tes lengkapnya ada di akhir artikel.
Oiya kedua roda belakang terhubung dengan transmisi menggunakan dua buah belt bergerigi berbahan carbon kevlar. Agar tenaga terbagi rata, ada differential pada transmisinya. Kayak mobil ya?
Baca Juga: Kawasaki W175 Aman Pakai Ban Ukuran 130, Pasang Spacer Anti Gesek
KONSUMSI BAHAN BAKAR
Asyiknya Qooder dibekali dengan tangki bahan bakar besar. Bisa menampung hingga 14 liter. Letak tangkinya sangat terlihat dari belakang, berbahan plastik yang tentunya tetap kuat.
Karena tidak ada fitur average fuel consumption, maka pengetesan menggunakan metode full to full.
Tangki bensin diisi penuh menggunakan bensin RON 92 dan diajak berkendara sehari-hari melewati beragam kondisi jalan.
Untuk dalam kota tercatat rata-rata konsumsi bahan bakarnya 18,3 km/liter.
Namun saat diajak keluar kota menuju Bandung konsumsi bensinnya tentu lebih irit, menjadi 23,7 km/liter.
Terlihat boros? Ingat Qooder punya 4 buah roda dengan total bobot mencapai 281 kg brooo…
Data tes:
0-60 km/jam: 4,4 detik
0-80 km/jam: 7,2 detik
0-100 km/jam: 12,3 detik
0-100 meter: 7,4 detik @81 km/jam
0-201 meter: 11,4 detik @97,5 km/jam
0-402 meter: 18,4 detik @110,5 km/jam
Top speed spidometer: 130 km/jam
Top speed Racelogic: 121,3 km/jam
Konsumsi bensin dalam kota: 18,3 km/liter
Konsumsi bensin luar kota: 23,7 km/liter
Data Spesifikasi:
P x L x T: 2.200 x 840 1.360 mm
Tinggi jok: 780 mm
Jarak sumbu roda: 1.580 mm
Sudut belok: 35°
Berat isi: 281 kg
Berat maksimal: 480 kg
Tipe mesin: Satu silinder, 4 tak, 4 katup, pendingin cairan
Kapasitas mesin: 399 cc
Bore x stroke: 84 x 72 mm
Tenaga maksimal: 32,5 dk @7.000 rpm
Torsi maksimal: 38,5 Nm @5.000 rpm
Transmisi: Otomatis CVT
Suspensi depan: HTS Hydraulic Tilting System (hydro-pneumatic system)
Front track: 550 mm
Suspensi belakang: HTS Hydraulic Tilting System (hydro-pneumatic system)
Rear track: 450 mm
Rem depan: Cakram ganda 240 mm
Rem belakang: Cakram ganda 240 mm
Kapasitas tangki bensin: 14 liter
Ban: 110/80-14
Pelek: 2.75 x 14 inci
Editor | : | Toncil |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR