Otomotifnet.com – Max Verstappen sampai akhir musim 2020 masih akan membela tim Aston Martin Red Bull Racing-Honda.
Pembalap asal Belanda tersebut menandatangani perpanjangan kontrak dengan tim pada 2019.
Kontraknya sendiri berumur 3 tahun. Berarti Verstappen masih akan di tim tersebut sampai 2023.
Namun, ternyata merebak kabar kalau pemilik nomor 33 itu bisa saja hengkang dari tim pada akhir musim 2021.
Ternyata, memang ada klausul dalam kontrak yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
Baca Juga: Verstappen Berharap Jadwal Padat Tak Terulang, George Nostalgia
Pertama disebutkan, Verstappen bisa meninggalkan tim kalau mobil yang dipacu sudah tidak kompetitif lagi.
Itu sesuai permintaannya dan disetujui masuk kontrak oleh tim.
Kedua, masih terkait dengan klausul tersebut. Karena tim punya kontrak dengan Honda, sebagai pemasok tim hingga akhir 2021.
“Secara kontrak kami, itu merupakan hal yang pasti. Secara normal semua sudah diatur. Secara kami punya kontrak dengan Honda sampai akhir 2021,”
“F1 tanpa pemasok mesin tentu akan sangat sulit. Tapi kita lihat nantinya,” sebut Helmut Marko, pemilik tim.
Performa mesin Honda yang terpasang di mobil Verstappen seperti naik turun. Sekali waktu punya performa yang sangat bagus, namun di balap lain tampil sangat buruk.
Seperti kejadian di Mugello, Italia beberapa waktu lalu. Mesinnya tiba-tiba bermasalah dan membuat pembalap berusia 22 tahun tersebut tak bisa melanjutkan lomba.
Disebutkan oleh Marko kalau kontrak permanen pembalapnya itu sampai 2021.
“Kami sangat paham kalau kami harus menyiapkan mesin dan mobil yang kompetitif untuknya,” tambah Marko.
Sementara itu, meski tak menyinggung akhir kontraknya, tapi dirinya berharap ada perbaikan dari mesin mobil.
“Sampai tahun depan, saya berharap bisa mendekati Mercedes, tapi bukan untuk mengalahkannya,”
“Kalau kita terlalu jauh (jaraknya) dan terlalu pelan, hal itu tak akan tercapai. Kami masih ingin mendapatkan podium setiap balap. Tapi pertarungan gelar juara dunia sudah selesai,” tambah Verstappen.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR