Lanjut naik dan jalan, tampaknya segitiga berkendara antara jok, dek dan setang diseting untuk postur bule dengan tinggi di atas 175 cm.
Mengapa? Karena jika posisi duduk dimentokin punuk jok, posisi setang jadi terasa jauh banget.
Setangnya cukup lebar dan tak terlalu tinggi, jadi lengan lurus, efeknya saat membelokkan setang badan harus ikut main.
Begitu juga deknya, saat ke posisi selonjoran lutut benar-benar bisa hampir lurus.
Nah kalau kaki ke dek yang datar, cuma bisa satu posisi, tidak bisa maju mundur layaknya NMAX.
Begitu jalan, bobotnya yang berat membuat terasa mantap, diam banget di trek lurus di kecepatan tinggi sekalipun.
Hanya saja dengan posisi duduk yang tinggi, sedikit mengurangi rasa pede saat melibas tikungan.
Apalagi ternyata setingan suspensi belakang dumping/rebound terlalu cepat, jadi pantat terasa agak liar ketika di jalan bumpy.
Untung ada setelannya, tinggal ambil obeng minus di toolbox, keraskan sedikit maka pantat jadi lebih diam, menikung pun jadi lebih nyaman.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR