Otomotifnet.com - Toyota New Kijang Innova baru saja diluncurkan dengan dua varian mesin.
Untuk versi terendah (2.0 G M/T Bensin) dibanderol mulai Rp 337,6 juta, sedangkan untuk varian tertinggi (Venturer 2.4 A/T Diesel) dijual Rp 495,7 juta.
Namun jika melihat line-up Toyota yang ada saat ini, harga New Kijang Innova varian tertingginya terpaut tipis dengan Voxy yang dibanderol mulai Rp 501 juta.
Itu berarti, selisih harga kedua MPV Toyota ini hanya Rp 5,3 juta saja.
Baca Juga: Suzuki Jimny Lima Pintu Bukan Isapan Jempol, Jalur Produksi Dibuka, Platform Dari Toyota
Lantas, apakah selisih harga tersebut bisa membuat pangsa pasar Kijang Innova dan Voxy saling tumpang tindih?
"Bicara harga teratas dari Kijang Innova, sebenarnya membuat segmentasi mobil ini jadi luas," ujar Direktur Marketing TAM, Anton Jimmi Suwandy dalam konferensi pers virtual (15/10/2020).
"Sebab, penggunanya itu punya kebutuhan yang berbeda-beda pula. Tapi tidak akan saling bergesekan," lanjutnya.
Ia mengatakan, Toyota New Kijang Innova Venturer secara positioning ditempatkan untuk mengisi kekosongan posisi antara Innova tipe V dan Fortuner.
Baca Juga: Sukses Digelar Ketiga Kalinya, Toyota Virtual Expo Kantongi 1.300 SPK
"Sehingga desainnya juga kami buat nuansa macho sekaligus premium. Kalau secara penjualan, main volume Kijang Innova ada di tipe G dan V," tuturnya.
Sedangkan untuk segmentasi Voxy, ia menyebut pasarnya berbeda dengan Innova meskipun keduanya merupakan mobil keluarga yang bermain di segmen medium.
"Dalam cangkupan itu, ada beberapa konsumen yang over lapping. Jika mereka ingin mobil boxy, sliding door dan tidak masalah dengan ground clearance, larinya ke Voxy. Jadi berbeda kebutuhan dan segmen," kata Anton.
"Segmentasi kami itu sangat luas, dari LCGC sampai premium. Jadi konsumen bebas memilih mobil apa saja sesuai dengan kebutuhannya," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR