Kemudian Innova diesel yang sudah 8 tahun pakai tersebut ruang bakarnya digurah.
Cara gurah pada mesin diesel ini sedikit lebih rumit dari mesin bensin, karena ia tidak punya lubang busi untuk memasukkan cairan carbon clenaer-nya.
“Mesti lewat lubang nosel injektor, makanya mesti lepas pipa-pipa injektor dan cover kepala silinder,” jelas Agam.
Nah, usai gurah ruang bakarnya dan oli mesin serta filter oli diganti baru, mobil diblayer untuk membuang sisa karbon di ruang bakar, lalu digas di jalan raya.
Selanjutnya Innova diesel tersebut kembali diukur emisi gas buangnya lewat knalpot.
Dan hasilnya, nilai opasitasnya sempat tembus di angka 4,9%, alias jauh lebih rendah dibanding sebelum gurah.
Meski pada akhirnya nilai rata-rata tercatat jadi 7,6, atau lebih tinggi 0,6 dari nilai rata-rata awal sebelum gurah.
Hal tersebut diprediksi lantaran mobil hanya dipakai inreyen sebentar di jalan pasca gurah.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR