Otomotifnet.com - Konsentrasi Akbar Satrio yang sedang membangun Honda Dio, mendadak buyar akibat melihat iklan motor lain yang tak kalah menarik, PGO Scooters.
“Niatnya fokus ke Dio. Tapi gak sengaja lihat di FB ada yang jual motor ini. Akhirnya beli, sambil nunggu progress Dio yang lama dan sudah ‘gatal’, akhirnya jadi fokus ke PGO deh, haha…” kekeh Rio, sapaannya.
Karena lama tidak digunakan, skutik lansiran 2010 ini pun perlu ada sedikit pembenahan. “Yang pertama bersihin CVT. Habis itu ganti tangki bensin, karena berkarat,” lanjut Rio.
Salah satu yang disuka Rio dari motor ini adalah mesin 110 cc 2 taknya.
“Knalpot langsung ganti, emang dari awal pengen pakai knalpot racing. Tapi setelah pasang ternyata sempet gak enak, akhirnya pakai open filter baru deh kerasa kencang,” sambung pria yang punya bengkel spesialis cat, Bronx Kustom Paint yang ada di Jl. Jatimakmur, Pd. Gede, Bekasi.
Baca Juga: Motor 2-Tak Usia Makin Panjang, Cara Gampang, Kuncinya Ada di Oli Samping
Ubahan berlanjut ke area kaki-kaki, karena saat beli ternyata memakai pelek Sanex.
“Jadi udah dituker karena kan sama. Akhirnya ganti pakai merek Oliver,” tunjuknya. Pelek ini kemudian dibalut ban Maxxis MA R1.
Tidak ketinggalan kedua suspensinya ikut diganti menggunakan produk aftermarket.
“Cari bottom shock depan susah, karena letak as rodanya di belakang. Ternyata R/T Stage6 yang biasa dipakai di skutik Jepangan sama, bedanya mereka dibalik biar as rodanya jadi di depan,” rinci Rio.
Sedangkan sok belakang menggunakan KTC yang aslinya untuk Mio, cuma perlu sedikit custom agar pas di PGO.
“Punya Mio tingginya 300 mm, kalau PGO 280 mm. Makanya dudukan sok atas diubah, biar tetap terlihat padat,” urai pria yang juga sedang membenahi Vespa klasiknya ini.
Baca Juga: Dinding Blok Silinder Motor 2-tak Menipis, Liner Bisa Diganti, Ini Penjelasannya
Editor | : | Toncil |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR