Otomotifnet.com - Sebuah Yamaha Jupiter hancur setelah digilas alat berat yang mundur karena mesin mati.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Desa Momala, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo.
Akibat kecelakaan tersebut dua pengendara motor dikabarkan meregang nyawa.
Keduanya adalah Mohammad Ihsan (38) dan Rafsin Harun (43).
Baca Juga: V-Ixion dan Karisma Terpental, Pengendara Tewas, Dicilukba Truk Tronton Makan Jalan di Tikungan
Keduanya tewas tertindas Grader (alat berat), yang digunakan untuk pekerjaan Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo.
Dari informasi Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Gorontalo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Octa Rahmansyah mengungkapkan,
Diketahui kecelakaan bermula saat alat berat Grader yang dikemudikan Boyo Tambuwun sedang menanjak dari arah Kecamatan Bongomeme menuju kearah Kecamatan Batudaa Pantai.
“Pada saat itu datang motor dengan bernomor polisi DM 3875 HK yang dikendarai Alm.Rafsin Harun dari arah belakang dan memaksa menyalip alat berat ini dari arah samping kanan.
Baca Juga: Honda Vario 125 Rompal, Seenak Jidat Potong Jalan, Diterjang Motor Dari Belakang
Sehingga motor tersebut menabrak pisau Greder dan membuat pengendara motor ini jatuh,” kata AKP Octa.
AKP Octa menambahkan, disaat korban Rafsin terjatuh pengemudi Grader hilang kendali sehingga mengakibatkan mesin alat berat tersebut mati dan berjalan mundur hingga melindas pengendara motor lainnya yang tepat berada di belakangnya.
“Karena mati disaat nanjak menyebabkan alat berat itu mudur dan melindas Yamaha Jupiter,bernomor polisi DM 3613 HJ yang dikemudikan oleh Mohammad Ihsan,yang pada saat itu berada tepat dibelakang grader tersebut. Akibat kecelakaan lalu lintas tersebut kedua pengendara sepeda Motor tersebut meninggal dunia,” tutur AKP Octa.
Hingga berita ini diterbitkan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gorontalo telah melakukan olah Tempat
Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan masing-masing satu alat berat (Grader) dan dua motor milik korban.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR