Otomotifnet.com - Sebagai besutan dengan konsep masa depan, Gesits dan Niu NGT dibekali dengan panel instrumen fully digital. Pertama-tama kita bahas spido milik Gesits di mana penunjuk kecepatan yang ditampilkan dalam dua model.
Model angka biasa serta bar yang membentuk huruf ‘C’ seperti takometer. Kemudian ada odometer, range, kapasitas baterai, jam, dan suhu motor listrik. Selanjutnya di sisi paling kanan ada logo Gesits yang besar.
Di sisi paling bawah layar digital terdapat deretan lampu indikator. Ada sein kiri, logo rem, logo P (motor masih dalam mode Park atau parkir), engine check, riding mode, indikator mundur (R), GPS, Bluetooth, high beam dan sein kanan.
Warna backlight spidonya dapat berubah secara otomatis. Warna putih ketika siang hari, dan jadi hitam saat malam hari atau ketika kondisi sekitar gelap, seperti saat melintasi terowongan, agar tidak silau.
Baca Juga: Gesits dan Niu NGT Beda Konsumsi Listriknya, Mana yang Lebih Efisien?
Dengan Bluetooth, membuat motor dapat terkoneksi dengan smartphone. Pada aplikasi dapat dilihat sistem Gesits.
Bisa juga untuk melihat dan menghapus error. Selain itu, juga ada sistem navigasi via maps. Sayangnya ketika pengetesan, aplikasinya sedang under construction.
Beralih ke Niu NGT, panel instrumennya pakai latar hitam berisi informasi yang tak kalah lengkap. Ada 2 indikator kapasitas baterai, 3 riding modes (E-Save, Dynamic dan Sport), jam, odometer, spidometer, dan bar mirip takometer yang menunjukkan seberapa banyak arus yang menuju motor listriknya.
Dalam kondisi sekitar yang cerah, background hitam akan terkombinasi dengan warna putih pada informasi spidometernya.
Baca Juga: Niu NGT Dites Lengkap, Harga Rp 53 Jutaan, Fiturnya Melimpah
Sedangkan saat gelap, angka-angka dan informasinya berubah jadi lebih berwarna. Sebelah kiri mengikuti kapasitas baterai, dan sisi kanan mengikuti kecepatan.
Tak hanya itu, ada pula indikator sinyal sim card, sinyal GPS dan indikator cloud service connected.
Hal tersebut karena Niu dilengkapi dengan sim card, sehingga selalu terkoneksi dengan cloud. Berkat itu juga, Niu dapat terkoneksi dengan smartphone yang menampilkan banyak informasi.
Yang paling keren bahkan bisa rutin ‘melaporkan’ diri walau posisinya jauh. Misalnya ketika mendeteksi adanya getaran atau motor dipindahkan, akan ada notifikasi masuk ke handphone pengguna. Ada juga informasi ketika sedang mengisi daya, misal ketika baterai sudah penuh.
Baca Juga: PLN Tandatangani Perjanjian Dengan Brand Otomotif, Fokus ke Infrastruktur Kendaraan Listrik
Di aplikasi Niu E-Scooter, informasi yang ditampikan meliputi lokasi motor, riding history, status kendaraan, dan statistik penggunaan baterai.
Ada pula fungsi diagnostic. Selain itu, ada juga notifikasi anti-theft alerts dan informasi after-sales service. Pokoknya lengkap-kap!
Lanjut ke sistem penerangan alias lampu, baik Gesits maupun Niu NGT seluruhnya sudah menggunakan LED, di lampu utama pun sama-sama punya DRL.
Bedanya di lampu sein, kalau Gesits yang depan menyatu dengan DRL dan saat menyala model running atau menjalar diiringi suara bip-bip.
Sedang Niu NGT, lampu sein saat menyala ada suara stereo dari balik bodinya, dan ada fitur self-cancelling.
Baca Juga: Gesit si Motor Listrik Lokal Bisa Dikredit, Cicilan Mulai Rp 600 Ribuan
Bahas sakelar, di Gesits terdapat tombol ride modes 3 pilihan pada setang kanan. Di bawahnya ada tombol lampu hazard dan tombol start.
Ketika menekan tombol start, logo Gesits pada layar akan berubaha jadi logo ‘ON’, ditambah suara bip-bip sebagai penanda motor siap jalan.
Di sebelah kiri tombol start ada tombol dengan logo ‘R’. Itu fitur gigi mundur, yang menjadi nilai lebih dari Gesits.
Cara penggunaannya, harus memutar grip gas disertai dengan menekan tombol tersebut. Pada setang sebelah kiri ada tombol high beam, sein, klakson dan tombol Bluetooth.
Baca Juga: Niu NGT Dibekali 2 Baterai, Bisa Tempuh 100 km, Segini Biaya Ngecasnya
Niu NGT juga memiliki riding modes, tombolnya ada di setang kanan dengan logo ‘+’ dan ‘-’. Selanjutnya ada tombol lampu hazard dan di bawahnya ada tombol start.
Cukup tekan sekali ketika ingin digunakan, nantinya indikator Ready di spidometer akan menyala, motor siap digunakan.
Pada setang sebelah kiri, ada tombol sein dan high beam, serta tombol pass beam yang letaknya ada di sisi bawah.
Asyiknya, terdapat pula cruise control. Untuk menggunakannya cukup tekan sekali, dan cruise control akan bekerja. Lengkap dengan indikator yang menyala pada spidometer.
Baca Juga: Gesits Cara Ngecas Baterainya Khusus, Asal Colok Enggak Ngisi, Begini Urutannya
Bicara kompartemen, Gesits dilengkapi dengan penyimpanan di bawah setang seperti skutik pada umumnya.
Dimensinya cukup dalam, dapat memuat botol minum kecil. Kemudian ada gantungan barang di tengah, sayang posisinya terlalu rapat dengan bodi.
Tempat penyimpanan lebih besar ada di bawah jok. Fungsi utamanya untuk menaruh 2 buah baterai, tetapi jika hanya menggunakan 1 baterai seperti yang disediakan motor saat pembelian, sisi sebelahnya dapat dimanfaatkan untuk menyimpan barang. Di bagian belakangnya terdapat celah yang bisa digunakan menaruh charger dan jas hujan.
Niu pun memiliki kompartemen yang dapat menampung botol minum di bawah setang. Ada pula USB port untuk mengisi daya smartphone. Selain itu, terdapat gantungan mungil. Namun tak ada ruang di bawah joknya.
Baca Juga: Niu NGT Baterai Ada 2, Riding Mode 3, tapi Top Speed Cuma Segini
Pada Gesits, kontaknya ada pengaman magnet. Kalau Niu NGT tak ada. Untuk keamanan, terdapat remot terpisah yang berfungsi sebagai anti-theft alarm serta answer back.
Teknologi canggih lainnya, Niu dilengkapi dengan Field Oriented Control atau FOC. Berguna memonitor seluruh rangkaian kelistrikan secara real-time.
FOC ini juga mengoptimalkan Electronic Braking System yang dimiliki NGT. Mendaur ulang daya ketika pengereman dan membatasi daya selama periode akselerasi.
Niu mengklaim, FOC mampu mengurangi jarak pengereman sampai 60% dan memberi daya tambahan 6% ke baterai. Fungsinya mirip regenerative braking pada mobil hybrid atau listrik.
Data Spesifikasi:
Gesits Niu NGT
PxLxT: 1.947 x 674 x 1.135 mm 1.890 x 740 x 1.223 mm
Wheelbase: 1.290 mm 1.280 mm
Tinggi Jok: - 790 mm
Jarak Terendah: - 160 mm
Bobot Isi: 94,5 kg 269 kg (berat kendaraan + muatan)
Kapasitas Baterai: 19,4 Ah 26 Ah x 2
Voltase: 72 V 60 V
Bobot Baterai: - 11 kg x 2
Arus pengisian: 350 W (Normal) 500 W (Fast)5 Ah x 2 (standar)
Waktu pengisian: 3-4 jam (Fast-Normal) 4/7 jam (single/dual)
Motor Listrik: Permanent magnet synchronous motor (Gesits) Tailored Motor by Bosch GmbH (Niu NGT)
Sistem pendinginan motor: Air cooled system
Controler: - FOC vector control
Arus maksimal FOC: - 70 A
Transmission belt: Gates Poly Chain GT Carbon Belt -
Tenaga (Rated Power): 2,7 dk (2 kW) @ 3.600 rpm 3.000 W
Power output max: 6,7 (5 kW) @3.600 rpm 30 mins continuous power output 3.500 W
Torsi Maksimal: 30 Nm @0-2.125 rpm 13,2 Nm @6.500rpm
Riding Mode: Eco, Urban, Sport mode E-Save, Dynamic, Sport
Kontrol Gas: Ride-by-wire electric throttle
Tipe Sasis: Rangka besi -
Rem Depan: Cakram, kaliper 2 piston Cakram 220 mm 3 piston dan CBS
Rem Belakang: Cakram, kaliper 1 piston Cakram 180 mm dengan CBS
Suspensi depan: Teleskopik Oil damping direct acting shock absorber
Suspensi belakang: Monoshock Oil damping direct acting shock absorber
Ban Depan: 80/80-14 90/90-12
Ban Belakang: 100/80-14 120/70-12
Lampu Utama: LED LED
Lampu Rem: LED LED
Lampu Sein: LED LED
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR