Otomotifnet.com - Pasar otomotif sedang ramai membahas kasus DFSK Glory 580 Turbo CVT yang diklaim enggak kuat nanjak.
Setidaknya 7 pemilik DFSK Glory 580 Turbo CVT mengajukan gugatan ke PT Sokonindo Automobile selaku APM karena masalah enggak kuat nanjak.
Tim redaksi pun berbincang dengan Sugiartono, Technical Manager PT Sokonindo Automobile membahas salah satu faktor yang digosipkan sebagai penyebab DFSK Glory 580 Turbo CVT enggak kuat nanjak.
"Salah satunya banyak dibicarakan adalah fitur traction control yang aktif memang bisa bikin mobil susah menanjak, ini juga bicara untuk umum," buka Sugiartono.
"Tapi perlu ditekankan mobil susah nanjak saat traction control aktif karena in terms of case tertentu," lanjut Sugiartono.
Sugiartono menyebutkan dari kontur jalan yang licin seperti pasir atau tanah basah, traction control yang aktif bisa menggagalkan upaya mobil menanjak.
Ini karena potensi roda mengalami spin atau slip jadi lebih besar karena grip yang kurang.
Sugiartono menjelaskan jika sensor speed mendeteksi salah satu roda tidak berputar seirama, maka modul traction control akan mengintervensi.
Baca Juga: DFSK Glory 580 Dicibir Enggak Kuat Nanjak, Penjualan Sepanjang 2020 Mengenaskan
"Power mesin kena limit, sama juga kerja transmisi dibatasi supaya tidak ada torsi berlebih yang membuat ban spin," terang Sugiartono.
"Traction control berusaha mendapatkan grip ban, tapi malah bisa membuat mobil jadi ngeden atau susah melaju di tanjakan," sambung Sugiartono
"Tapi kalau traction control tidak mendeteksi ada gejala slip ya dia tidak akan bekerja mengintervensi, mobil tetap bisa nanjak," tegas Sugiartono.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR