Otomotifnet.com - Tiap sebelum balapan, ban motor MotoGP pasti diselimuti sarung khusus melingkar secara rapat.
Tapi asal tahu saja, tujuan ditutupnya ban tersebut bukan takut kotor atau ditiru tim lain.
Oiya, sarung ban motor MotoGP tersebut bernama tyre warmer alias penghangat ban.
Sesuai namanya, fungsinya untuk menjaga temperatur ban agar berada dalam kondisi yang diinginkan sebelum dipakai.
Baca Juga: Motor MotoGP Sengaja Pakai Ban Gundul, Bantu Lengket Saat Nikung
Dilansir dari MotoGP.com, meningkatkan temperatur ban dengan tyre warmer bisa berguna untuk meningkatkan performa ban.
Namun beda pendapat seperti yang dijelaskan Piero Taramasso, bos Michelin Motorsport.
Menurut Piero Taramasso, tyre warmer menjaga ban tetap di level bawah dari rentang penggunaan optimalnya.
Jadi menghangatkan ban ke temperatur dengan tyre warmer itu tidak berdampak signifikan pada performa ban selama balapan.
Hanya saja, menghangatkan ban dengan tyre warmer akan membuat pembalap lebih nyaman saat awal balapan.
Pemanasan ban yang sebenarnya itu bukan saat dipanaskan memakai tyre warmer, tapi saat melakukan warm-up lap.
"Dari hasil penelitian kami, penghangatan tidak berdampak pada grip, tapi bisa berfungsi saat warm up," kata Piero Taramasso dikutip dari Motomatters.com.
"Jadi ban memang harus dipakai kira-kira 1 lap dulu untuk bisa panas. Banyak pembalap yang mengeluh grip ban di saat baru dipakai," imbuhnya.
Baca Juga: Keburu Begini, Alasan Ban MotoGP Dijamin Gak Bakal Sampai Tujuan Dari Jakarta Ke Bandung
"Tapi itu bukan grip, itu hanya saat warm up, lap pertama atau lap kedua, mungkin Anda harus menekan lebih lagi di 1 lap agar bannya dalam kondisi bagus," jelas Taramasso.
Jadi setelah itu, ban hanya membutuhkan setidaknya satu lap untuk bisa digunakan secara optimal.
Tyre warmer hanya membuat ban berada di suhu yang sebenarnya bukan suhu optimalnya untuk bekerja dengan baik.
"Temperatur warmernya hanya 90 derajat Celcius. Padahal bannya hanya bekerja dengan bagus di atas 120 derajat," jelas Taramasso.
Ternyata tyre warmer juga menjadi pedang bermata dua.
Kalau terlalu lama di warmer, ban bisa rusak dan tidak bisa dipakai lagi.
"Mereka (tim) memasangnya di pagi lalu mematikannya di malam hari, begitu juga di hari berikutnya," sambungnya.
Setelah melebihi batas waktunya, biasanya Michelin akan menarik stoknya dari setiap tim.
Baca Juga: Ban MotoGP Diatur Tekanan Anginnya Usai Insiden Avintia Racing 2016 Silam
Perlu diketahui, tyre warmer tidak hanya ada di MotoGP saja.
Ajang balap lain seperti Formula 1 juga memakai tyre warmer sebelum dipakai ngebut di atas trek.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR