Otomotifnet.com - Soal perawatan, banyak anggapan jika transmisi matik konvensional lebih mudah dari CVT.
Tapi ternyata anggapan selama ini salah.
Sugiartono, Technical Manager PT Sokonindo Automobile membantah jika transmisi CVT lebih susah perawatan jika dibandingkan dengan transmisi matik konvensional.
"Justru transmisi matik konvensional itu bisa lebih susah perawatan kalau sudah mulai rusak," tekan Sugiartono saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca Juga: DFSK Glory 580 Gunakan Transmisi CVT Tipe VT3, Buatan Belgia, Apa Kelebihan dan Kelemahannya?
Sugiartono melihat transmisi matik konvensional memiliki komponen yang sangat banyak dan kompleks.
Disebutkan bahwa girboks transmisi matik konvensional memiliki set untuk setiap sepasang percepatan transmisi.
"Seperti gigi satu dan dua terdiri dari perangkat utama set clutch, clutch plate dan planetary gear set," papar Sugiartono.
"Kalau ada 5 percepatan berarti harus ada 3 set, dimana satu bagian set tidak terpakai," tambah Sugiartono.
Lanjut Sugiartono, cara kerja transmisi matik konvensional yang mengalami gesekan lebih besar potensi terhadap keausan.
Konstruksi ini dinilai Sugiartono kalau ada kerusakan maka penggantian atau perbaikan part jadi lebih banyak.
"Berbeda dengan transmisi CVT yang satu set utamanya hanya terdiri dari dua pulley dan sabuk baja untuk seluruh percepatan," sebut Sugiartono.
"Perawatannya hanya cek oli transmisi otomatis dan kalau sudah waktunya penggantian hanya diganti saja," tutur Sugiartono.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR