Bahkan meski ganti olinya pas setiap kelipatan jarak tempuh 10.000 km, “Kadang pemilik mobil tidak memperhitungkan berapa kali mobilnya terjebak macet.”
“Karena jika mobil sering terjebak macet atau sering stop and go, sangat mempengaruhi suhu mesin, yang nantinya efeknya ke oli,” jelasnya lagi.
Yakni oli mesin akan mudah menguap dan mengalami oksidasi, yang lama-lama akan menimbulkan sludge.
Untuk membuktikan hal tersebut, Sumarno coba memperagakan membakar sebuah oli mesin dengan SAE 5W-30 di dalam gelas ukur, menggunakan flame gun.
Baca Juga: Mobil Sering Telat Ganti Oli Disarankan Lakukan Engine Flush, Ini Alasannya!
Jadi, diibaratkan eksperimen ini seolah-olah oli mesin terkena suhu panas yang ektrem dari hasil pembakaran mesin.
Hasilnya, dalam waktu 45 detik saja oli mesin yang dibakar di dalam tabung reaksi langsung berubah menghitam.
“Ini menandakan oli mengalami oksidasi akibat terkena suhu tinggi,” tukasnya.
Kemudian ia kembali menuangkan oli baru ke dalam tabung reaksi yang lain, lalu dicampur dengan salah satu oil treatment buatan Amerika.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR