Otomotifnet.com - Untuk mendapatkan emisi gas buang yang baik, tentunya dibutuhkan hasil pembakaran yang optimal.
Mulai dari perbandingan bahan bakar dan udara atau Air Fuel Ratio (AFR) yang pas, tidak ada oli yang masuk ke ruangan bakar, dan api dari busi yang bagus dan dengan waktu yang tepat.
“Kenapa ada pembakaran yang tidak sempurna? Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab."
"Bisa jadi karena kondisi ruang bakarnya, bisa jadi karena bahan bakarnya, bisa jadi juga karena penyertanya seperti oksigen."
"Bisa juga karena sumber apinya misalnya percikan api dari busi,” papar Victor Assani, 2W Service Area Manager, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
“Sehingga kalau bicara bagaimana cara agar itu semua bagus, bagaimana agar emisi kendaraan kita berkualitas, harus berangkat dari penanganan dan keadaaan dari beberapa faktor tersebut,” lanjutnya.
Baca Juga: Suzuki Beri Layanan Uji Emisi Gratis, Bukti Dukungan ke Pemerintah, Syaratnya Ini
Makanya perawatan berkala dengan teknisi berpengalaman di bengkel resmi jadi jawaban untuk mendapatkan hasil pembakaran yang sempurna.
“Secara umum sih kisaran 3.000 - 4.000 km, tapi ini untuk patokan pengoperasian normal. Kalau motor jarang dipakai patokannya bulan.”
“Karena dengan perawatan yang baik akan memungkinkan kendaraan selalu terpantau dan memiliki spare part atau pendukung lain yang prima, termasuk yang langsung berkaitan dengan proses pembakaran,” sambung Victor.
Lantas bagaimana dengan motor yang masih menggunakan karburator? Kuncinya adalah jika kondisi mesin sehat emisi yang dihasilkan akan rendah.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Modifikasi Yang Bikin Emisi Gas Buang Tak Ramah
“Untuk emisi gas buang, sarannya melakukan servis berkala atau tune up sesuai dengan yang dianjurkan pada buku servis,” ujar Jeky Noerzal, Service Dept. Quality Division Kawasaki Motor Indonesia.
Gunakan pula bahan bakar yang sesuai dengan syarat standar emisi. Namun, jangan latah menggunakan bahan bakar dengan RON lebih tinggi.
Karena semakin tinggi lebih sulit dibakar tuntas, jadi harus disesuaikan dengan spek mesin.
“Jangan lupa juga untuk membersihkan filter udara, apabila kotor maka udara yang masuk ke ruang bakar akan terhambat, sehingga kurang oksigen dalam proses pembakaran,” tambahnya.
Baca Juga: Jika Komponen Ini Dilepas, Akan Memperburuk Emisi Gas Buang & Sulit Dikembalikan Ke Standar Lagi
Jadi meski masih pakai karburator, tetap bisa lolos standar emisi yang ditetapkan oleh dinas Lingkungan Hidup.
Meskipun satuan angkanya lebih ‘kotor’ dari mesin yang sudah mengadopsi teknologi injeksi.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR