Otomotifnet.com - TVS iQube, skutik listrik asal India ini memang belum dijual di Indonesia, tapi OTOMOTIF mendapat kesempatan untuk mengetesnya.
Salah satu yang bikin penasaran adalah performa "mesin" dari skutik yang di India dijual 115.000 rupee atau sekitar Rp 22,4 juta.
Sebagai penggerak, iQube menggunakan dinamo BLDC tipe hub buatan TVS dengan tenaga maskimum 4.400 Watt atau 4,4 kW.
Punya klaim tenaga sebesar 5,9 dk dengan torsi 140 Nm. Angka torsi tersebut sungguh fantastis, hampir sama dengan moge 1.000 cc ke atas!
Baca Juga: Distribusi Motor Sampai Bulan Agustus 2020 Amblas 49 Persen, TVS Naik Sendiri
Performanya terasa responsif, baik dari kondisi pelan sampai ke kecepatan tinggi.
Penyaluran tenaganya juga terasa halus dan linear, jadi tidak sampai mengagetkan.
Ada dua pilihan riding mode, ECO dan POWER. Bisa dipilih via tombol yang ada di setang sebelah kanan.
Dalam mode ECO, TVS mengklaim dapat menempuh jarak 75 km. Di mode ini kecepatan maksimal dibatasi hanya sekitar 40 km/jam saja.
Pada kecepatan tersebut kalau digas terus (dipaksakan) jalannya akan tersendat.
Kemudian muncul tanda segitiga kuning peringatan pada layar TFT. Lalu motor akan mati seperti tidak ada daya. Menghidupkannya cukup tutup gas kembali.
Hal ini merupakan fail safe dan fitur safety dari TVS karena dianggap fungsi mekanikal seperti putaran gas macet atau rusak.
Pada mode POWER, klaim kecepatan maksimal yang dapat ditempuh yaitu 78 km/jam.
Baca Juga: Yamaha NMAX Error Keluar Kode 42, Ini Cara Mudah Mengatasinya
Meski begitu dalam tes real, dapat menggapai top speed di angka 82,6 km/jam di Racelogic dan 86 km/jam pada spidometer.
Performanya yang positif juga ditunjukkan lewat catatan akselerasi.
Menempuh kecepatan 60 km/jam dari keadaan diam hanya dalam waktu 8,7 detik. Sedangkan 0-80 km/jam 20,4 detik.
Sebagai sumber tenaga, TVS iQube dibekali dengan tiga battery pack. Secara jaringan ada primer dan sekunder.
Satu baterai utama terletak di dek dan dua baterai pendukung ada di dasar bagasi.
Kapasitas baterai 14 Ah 52V - 57,4V. Punya delivery capacity 750 WH. Battery pack tersebut sudah dilengkapi BMS atau Battery Management System.
BMS ini akan memutus output baterai saat kunci kontak dalam keadaan off.
Baterai yang terdapat di iQube tidak removable atau tidak dapat diswap, berdasarkan regulasi di India.
Hal ini dikarenakan baterai pada setiap unit motor punya nomor seri masing-masing, sesuai dengan control unit.
Apakah iQube ini aman digunakan di musim hujan? Ternyata tetap aman sampai melewati genangan air sekalipun.
Tapi kalau harus melewati genangan yang ekstrim sampai menutupi baterai di dek, akan muncul segitiga kuning peringatan.
Motor akan mati dan untuk menyalakannya harus mematikan kunci kontak terlebih dahulu.
Satu yang juga menarik, ketika menarik tuas rem motor tidak mengcut-off tenaga.
Hal ini membuat feel ridingnya jadi mirip dengan motor matik konvensional. Tidak kikuk karena merasa tenaga tiba-tiba hilang ketika tuas rem ditarik.
Lalu indikator kapasitas baterai akan berubah jadi merah saat baterai ada di angka 15 persen.
Kemudian saat 10 persen akan muncul tanda low batt. Serunya sampai 1 persen pun tidak terlalu berasa penurunan performa maupun cut tenaga.
Saat pengetesan di posisi tersebut masih bisa dibawa sampai 40 km/jam-an. Namun, ketika baterai 0 persen motor akan langsung mati.
Agak berbeda dari beberapa motor listrik yang pernah kami coba, di mana saat kondisi baterai nol, motor masih bisa dibawa berjalan meskipun sangat pelan.
Penulis: Rangga
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR