Otomotifnet.com - Akhir 2020 lalu (24/11) telah hadir BMW R 18 First Edition. Tak berselang lama, BMW Motorrad Indonesia mendatangkan varian terbaru yaitu R 18 Classic.
Secara basic sama, baik sasis maupun mesin boxer 2 silinder 1.802 cc, tapi di R 18 Classic mendapatkan beberapa update fitur baru yang tentunya membuat harganya lebih mahal. Versi Classic dibanderol Rp 1,069 miliar (off the road).
Apa saja updatenya dibanding varian First Edition? Yuk simak.
AKSESORI PEMBEDA
Desain dasar R 18 Classic ini serupa dengan varian First Edition. Tapi, jika diperhatikan lebih seksama terdapat penambahan aksesori yang tidak didapatkan di First Edition.
Baca Juga: BMW R 18 Classic Bobotnya Mencapai 365 Kg, Tapi Joknya Lebih Tinggi
Seperti terdapat windshield yang cukup tebal dan kokoh yang menguatkan konsep Cruiser Heritage yang diusung. Braketnya dibalut chrome yang kontras dengan bodi hitamnya.
Uniknya, salah satu braket windshield ini menempel pada tutup suspensi depan seperti setelan preload. Ini membuat letak sein depan ikut pindah, menempel pada braket windshield.
Masih di area setang, tepat di atas sein tipisnya kini dilengkapi dengan lampu tambahan LED dengan pancaran cahaya putih yang menambah penerangan.
Tombol untuk mengaktifkannya pakai salah satu tombol di panel sakelar sebelah kiri.
Baca Juga: BMW R 18 Classic Dilengkapi Fitur Baru, Bikin Nyaman Saat Turing
Masih di area depan, ternyata lingkar roda berbeda. Jika pada R 18 First Edition ukuran 19 inci dengan lebar 3,5 inci dan balutan ban 120/70-19, pada versi Classic justru 16 inci lebar 3 ini berbalut ban 130/90-16.
Untuk belakang lebar peleknya 5 inci lingkar 16 inci dengan ban 180/65-16. Itu bikin tampilan R 18 Classic lebih kental aura bobber.
Melirik ke bagian belakang, terdapat perbedaan yang cukup banyak dibandingkan versi First Edition.
Paling jelas tentu adanya dua buah saddle bag atau tas samping berbahan kulit. Kapasitas saddle bag ini 15 liter di setiap sisinya.
Baca Juga: BMW R 18 Classic Harga Rp 1,069 Miliar, Banyak Aksesori, Ini Bedanya
Jika melirik bagian dalamnya, terdapat pelindung agar air tidak tembus. Bagian dalam tas juga bisa dilepas dan menjadi tas tenteng, penguncinya cuma menggunakan klip.
Berikutnya, R 18 Classic dilengkapi dengan jok penumpang, beda dengan R18 First Edition yang single seat. Tentunya juga dibarengi dengan sepasang footstep buat pembonceng.
Kemudian jika melihat kedua knalpotnya, sama-sama dibalut chrome yang kinclong menyala.
Bedanya, jika R 18 First Edition menggunakan silencer model fishtail, di R 18 Classic model datar dengan potongan menyamping di ujung. Klasik banget kan?
Baca Juga: BMW K100 Rajin Berubah Bentuk, Rela Potong Sasis Demi Scrambler
"BMW R 18 Classic terlihat lebih besar dari R 18 First Edition, kesan mogenya benar-benar dapat. Saya rasa bagi yang menginginkan cita rasa nyaman, safety, bergaya klasik, tetapi dengan teknologi yang tinggi, ini bisa menjadi pilihan. Truly an icon to own,” ujar Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia.
FITUR & TEKNOLOGI
Basicnya, BMW R 18 dilengkapi dengan fitur dan teknologi terkini. Seperti seluruh lampu sudah menggunakan LED.
Lalu mesin 2 silinder boxer terbesar yang dibuat BMW Motorrad pakai ride-by-wire dan ada 3 riding modes; Rain, Roll, dan Rock.
Namun, untuk memberi kesan klasik, mesin ini justru menggunakan push-rod untuk menggerakkan katupnya. Pendinginan pun hanya mengandalkan oil cooler mungil yang ada di bawah.
Baca Juga: BMW F 900 R, Roadster Rp 400 Jutaan Mau Dipinang? Baca Dulu Hasil Tesnya
Kesan modern kembali terasa pada penggunaan keyless ride. Untuk menyalakan kelistrikan cukup tekan tombol di sakelar kanan.
Namun untuk membuka penutup bensin dan mengunci setang, tetap pakai anak kunci yang bisa dilipat pada remote keyless.
Tambahan fitur lainnya ada MSR engine drag torque control yang bekerja seperti traction control, ASC (Automatic Stability Control), cornering ABS (Anti-lock Braking System), dan DBC (Dynamic Brake Control).
Malah kini ada fitur cruise control pada R 18 Classic. Tombol cruise control terdapat di sakelar kiri yang dapat dioperasikan dengan mudah.
Baca Juga: BMW F 900 R Dibekali Mesin 900 Cc, Berapa Sih Konsumsi Bensinnya?
Dan di R 18 Classic juga dilengkapi dengan steering damper, letaknya tepat di bawah segitiga.
RIDING POSITION
Posisi berkendaranya ternyata identik dengan R 18 First Edition. Badan tegap saat menjangkau setang berlapis chrome yang cukup lebar.
Posisi kaki ke footstep terasa cukup nyaman, meski tidak bisa selonjoran karena terhalang silinder.
Meski tinggi jok R 18 Classic 711,2 mm atau lebih tinggi 21,2 mm dari R 18 First Edition, tapi tetap masih tergolong pendek.
Baca Juga: BMW F 900 R Performa Mesin Garang, tapi Bisa Diatur, Cuma Tekan Tombol
Kedua kaki pengendara berpostur 170 cm bisa menapak dengan sempurna ke tanah. Terlebih joknya empuk dengan desain yang cukup lebar, nyaman!
Tapi, saat dirasakan bobotnya lumayan lebih berat, karena ada kenaikan bobot sebanyak 20 kg, dari 345 kg menjadi 365 kg.
Tentu saja karena adanya beragam aksesori tambahan pada R 18 Classic yang tidak dimiliki oleh R 18 First Edition.
Untuk menegakan motor ini dari posisi standar samping memang perlu tenaga ekstra, tapi kalau sudah tegap rasanya cukup stabil.
Kira-kira kalau dijajal di jalan bagaimana sensasinya ya?
Data Spesifikasi BMW R 18 Classic:
Mesin: Air/oil cooled 4-stroke
Silinder: Dua silinder boxer
Kapasitas: 1.802 cc
Bore x Stroke: 107,1 x 100 mm
Rasio kompresi: 9,6:1
Tenaga max.: 91 dk (67 kW) @4.750 rpm
Torsi max.: 158 Nm @3.000 rpm
Sistem starter: Electric
Sistem pelumasan: Basah
Sistem pengabutan: Electronic intake pipe fuel injection
Manajemen mesin: BMS-K+ electronic engine management with overrun cut-off, twin-spark ignition: BMS-O with e-gas
Tipe kopling: Single-disc dry clutch
Tipe transmisi: 6 Speed shifting claw transmission in separate transmission housing, shaft drive
Alternator: Permanent magnetic generator 600 W
Battery: 12 V/26 Ah MF
P x L x T: 2.440 x 965 x 1.397 (termasuk windshield) mm
Jarak sumbu roda: 1.729 mm
Castor: 149,8 mm
Steering head angle: 57,3°
Tinggi jok: 711,2 mm
Berat: 365 kg (wet)
Kapasitas bensin: 15,8 liter (3,7 liter reserve)
Tipe rangka: Double-cradle steel frame with screwed-on underbeams
Suspensi depan: Telescopic fork 119,3 mm travel
Suspensi belakang: Steel swinging fork with central shock strut 88,9 mm travel
Pelek depan: Spoke wheel 3 x 16 inci
Pelek belakang: Spoke wheel 5 x 16 inci
Ban depan: 130/90-R16
Ban belakang: 180/65-R16
Rem depan: Twin disc brake 300 mm 4 piston fixed caliper BMW Motorrad Integral ABS
Rem belakang: Single disc brakes 300 mm 4 piston fixed caliper BMW Motorrad Integral ABS
Teks foto
- Pada bracket windshield dilengkapi lampu tambahan LED, membantu penerangan lampu utama
- Roda depan R 18 Classic menggunakan lingkar roda 16 inci dengan ban gambot
- Knalpot menggunakan model straight pipe dengan potongan menyamping di ujungnya
- Saddle bag jadi pembeda R 18 Classic, berkapasitas 15 liter dan bisa dilepas dengan mudah
- Ada steering damper untuk menambah kestabilan saat berkendara
- Fitur cruise control dapat diaktifkan dari tombol sakelar sisi kiri ini, di R 18 First Edition tak ada
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR