Wa’alaikum salam wr.wb! Salam kenal ya dari kami.
Oke, mengenai keluhan yang Anda alami di Toyota Kijang LGX 1.8, perlu diketahui dulu hampir setiap pabrikan konsen merancang mesin plus settingannya disesuaikan dengan bahan bakar yang paling sering dipakai konsumen di Indonesia, yaitu Premium.
Jadi, mulai dari settingan pengapian, kompresi dan sebagainya, disesuaikan dengan Premium.
Dan perlu Mas Yusuf ketahui juga, antara Premium dengan Pertalite, punya angka oktan yang berbeda, yaitu Premium nilainya 88, sementara Pertalite 90.
Baca Juga: Sering Mencampur BBM Beda Oktan & Cetane Number? Ini Yang Akan Terjadi!
Nah, angka oktan ini bila nilainya semakin tinggi, maka akan semakin susah terbakar. Lantas apa kaitannya dengan mesin?
Kaitannya adalah jika settingan mesin, terutama timing pengapian dan kompresi diatur pas buat bahan bakar tertentu (dalam hal ini Premium), maka ketika menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi, pembakaran di ruang bakar jadi berubah.
Misal idealnya terbakar di 7º sebelum Titik Mati Atas (TMA) saat idle, maka ketika pakai bahan bakar yang lebih sulit terbakar (nilai oktan lebih tinggi), timing terbakarnya campuran bensin jadi lebih mundur, misal jadi 5º sebelum TMA.
Ini tentu berdampak terhadap performa (jadi menurun), yang kemudian imbasnya ke konsumsi bahan bakar.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR