Otomotifnet.com - Banyak lembaga pembiayaan berlomba-lomba memberikan paket pembiayaan atau cicilan kredit motor dan mobil yang menarik untuk menggaet calon debitur.
Paket cicilan yang sering ditemukan adalah pembiayaan dengan DP atau uang muka rendah, ataupun angsuran per bulan yang rendah.
Namun kedua jenis cicilan tersebut seringkali memiliki persentase bunga yang lebih tinggi dari biasanya.
Artinya debitur akan membayar lebih banyak secara total meskipun jumlah DP atau cicilan per bulannya lebih sedikit.
Tentu saja, hal tersebut tidak menjadi masalah apabila lebih mementingkan DP atau cicilan per bulan yang rendah saat membeli mobil atau motor.
Baca Juga: Toyota Raize Bisa Dikredit, Segini Cicilan Bulanan untuk Tenor 5 Tahun
Namun baiknya, juga mengetahui besaran persentase bunga dari cicilan yang akan diambil, setidaknya sebagai pertimbangan tambahan saat akan memilih lembaga pembiayaan.
"Cara mengetahui persentase bunga cicilan itu ada dua, pertama tanya langsung saat dibuatkan penghitungan oleh dealer," kata Punto Nugroho, Deputy Director BCA Finance beberapa waku lalu.
"Kedua adalah menghitung sendiri saat mendapatkan penawaran cicilan," ucapnya.
Untuk mengetahui persentase bunga cicilan, hanya membutuhkan tiga hal yang tertera di mayoritas penawaran pembiayaan motor atau mobil, yaitu jumlah DP, panjang tenor cicilan dan angsuran per bulan.
Agar mempermudah proses hitung-hitungan, sebagai contoh penawaran kredit motor seharga Rp 30 juta dengan DP Rp 5 juta, panjang tenor 2 tahun atau 24 bulan dan angsuran per bulan sebesar Rp 1.062.500.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR