Otomotifnet.com – Perkembangan balap road race di Indonesia sempat memanas dan penuh dengan beragam inovasi.
Pertarungan antar tim dan mekanik terjadi untuk menjadi yang terbaik di setiap gelaran balap.
Hasilnya pun tidak mengecewakan, karena tidak jarang para mekanik, pembalap, dan tim Indonesia yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia.
Salah satu tokoh yang road race tersebut adalah Edwin Bongso, atau biasa dikenal dan disapa Koh Apeng.
Baca Juga: Pilihan Kem Racing Yamaha NMAX Baru Ada BRT dan Moto1, Ini Harganya
Dengan membawa nama Champion Motor Sport, tim ini mampu mengobrak-abrik kekuatan tim pabrikan seperti Suzuki dan Yamaha.
Tiga pembalap andalannya saat itu ada Kerry Hutama, Imanuddin, dan Asep Hendro yang rajin memborong podium di kelas bebek 125 cc.
Bahkan sejak road race bestatus kejuarnas di tahun 1995, tim CMS terus memberikan perlawanan keras di kelas bebek tune-up 125 cc dan sport tune-up 150 cc.
Diakuinya kalau ilmu racikan mesinnya ini didapat dari pengalamannya yang pernah berpetualan di arena road race Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong hingga Macau.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 150, Ilmu Lama Dipadu Joki Lawas
Seperti sahabatnya dari Hung Modified (HMF) dari Thailand dan raja modifikasi Kawasaki Malaysia, Yee Sports Reboring Company.
“Ya bisa dibilang saya serap ilmu dari situ, kemudian diterapkan. Gak cuma mesin, tapi tampilan motor balap yang rapih dengan bodi lengkap juga saya yang mulai. Karena tadinya kan motor road race di sini kebanyakan trondol ya,” sebutnya.
Sehingga wajar pada saat itu, F1ZR racikannya mampu mengasapi Suzuki Tornado juga Suzuki RG-Sport dengan mudah.
Bahkan CMS sempat juga memboyong Kawasaki K-1 dari Malaysia yang terbukti juara di kelas bebek 110 cc 2 tak di Sirkuit Sentul, bentuknya unik mirip Kaze namun bermesin 2 tak.
Baca Juga: Alternatif Murah Kampas Rem dan Kopling Suzuki Satria 2-tak, Pakai Kepunyaan Motor Bebek Ini
Ada pula Kawasaki Leo 120 yang berlaga di kelas bebek tune-up 125 cc, jadi lawan sengit Honda Nova Dash juga Yamaha 125Z.
Gak sampai di situ, di sekitar tahun 2000 Koh Apeng muncul dengan manajemen tim baru yang cukup wah pada saat itu, bernama Inter Biru CMS.
Dikawal oleh sang dewa road race Hendriansyah dan Faruk Safaruddin yang kemudian dilanjutkan oleh Ade Taruna dan Hokky Krisdianto di tahun 2001.
Dibalik tunggangannya yang selalu berjibaku di barisan depan, terdapat beragam inovasi baru yang selalu disematkan.
Baca Juga: Yamaha F1ZR Niat Diboyong, Utamakan Cek Rangka Dan Arm-nya, Bodi Terakhir
Memang, selain tampilan motor yang selalu apik dan kencang, Koh Apeng selalu menghadirkan teknologi baru di kancah balap road race Indonesia.
Seperti segitiga Yamaha 125Z berbahan duralium yang digunakan pada F1ZR tunggangan Hendriansyah lengkap dengan pelek Honda Nova Dash.
Hal itu dilakukan dengan tujuan membuat motor lebih rigid, kuat, dan stabil ketika dipacu di sirkuit dadakan alias pasar senggol yang banyak melakukan hard braking.
Selain membuka bengkel, Koh Apeng juga membuat beragam part penunjang performa dengan label CMS yang cukup nyohor, salah satunya knalpot.
Baca Juga: Yamaha F1ZR Tembus Rp 20 Juta, Dulu Rp 3 Juta Masih Mikir, Ini Kata Spesialis
“Tapi sekarang ini bengkel sudah tutup, coba fokus jualan part aja biar kelihatan arahnya. Kalau dulu kan jadi terpecah karena balap juga, bengkel juga, dan jualan part juga. Lagipula hasil dari jualan part juga udah cukup,” lanjut pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat ini.
Tapi ternyata, nama besar CMS sekarang coba ditinggalkan Koh Apeng, karena dirinya memulai bisnis dengan nama baru, yaitu Moto1 Racing.
“Karena ada Malaysia pake juga merek yang sama, makanya saya punya dibedain ada angka 1 di emblemnya. Habis itu mulai dari 0 merek Moto1 ini.”
“Ya alhamdulillah udah jalan 7 tahun dan sudah makin dikenal, walaupun belum pernah pakai iklan atau promosi apapun,” rinci Koh Apeng yang sudah mualaf sejak 5 tahun lalu dan mengganti nama menjadi Muhammad Salim Abdul Qodir.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 150 RR Kencang dan Klimis, Terinspirasi GP125
Meski tidak pernah iklan atau promosi, tapi produknya memang sudah cukup dikenal dan banyak dipakai untuk mesin oprekan, seperti klep dan pistonnya.
Yang tidak ketinggalan tentu saja performance part untuk mesin 2 tak yang memang sudah mandarah daging pada dirinya.
“Kalau part buat mesin 4 tak buat standar bore up aja paling. Tapi kalau 2 tak banyak, ada blok Ninja 150, crankshaft, setang piston, dan akan ada blok bore up yang udah dikorek buat RX-King nantinya.”
“Terima kasih juga buat OTOMOTIF, karena dulu kan hampir selesai tiap seri balap pasti diliput, cukup berpengaruh buat CMS. Semoga sukses, berjuang terus, bertahan terus, dan lancar selalu,” tutup pria yang masih setia di Bendungan Jago, Kemayoran ini.
Moto1 Racing 0852-1256-9990
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR