Selain bakal memulai pengerjaan fisik tol di Klaten, diakui Christian, untuk pembebasan lahan di Klaten ditargetkan selesai hingga simpang susun Jogonalan-Prambanan hingga akhir tahun 2021.
"Kalau target pembebasan itu kita ada waktu hingga akhir 2021 ini. Mudah-mudahan berjalan lancar," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Agung Taufik Hidayat menjelaskan, pihaknya telah merampungkan musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian di 14 desa yang ada di Klaten.
Pada 14 desa ini, dijelaskan Agung Taufik, terdapat total 1.125 bidang tanah terdampak tol yang telah dimusyawarahkan.
Baca Juga: Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Dikebut, Akan Ada 6 Seksi, Berikut Rinciannya
"Atau total sudah 29 persen dari total keseluruhan yang akan kita lakukan musyawarah," jelasnya.
Ia pun mengaku optimis jika akhir tahun 2021 ini, seluruh tanah terdampak tol Yogyakarta-Solo di Klaten selesai untuk di musyawarahkan.
Diketahui, pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten menerjang 50 desa kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan.
Adapun total bidang tanah yang terdampak sekitar 4.071 bidang dengan luas sekitar 3.728.114 meter persegi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR