Tapi, torsi segitu dicapai Raize di putaran yang lebih rendah 400 rpm, dan punya range yang lebih luas hingga 4.000 rpm.
Kalau secara teori, tenaga maksimum bila dicapai pada putaran agak tinggi, artinya ia punya power band lebih luas.
Sementara torsi puncak yang diraih di putaran mesin lebih rendah dan punya range lebih luas, seharusnya dari segi akskelerasi awal cenderung lebih galak.
Nah, bagaimana realisasi performa akselerasinya saat digas pol di jalan raya?
Baca Juga: Performa Raize-Rocky Vs Nissan Magnite, Di Atas Kertas Unggul Mana?
Berikut ini hasil tes drive yang dilakukan Tim OTOMOTIF pada varian tertinggi Raize (GR Sport TSS) dan Magnite (Premium 1.0L Turbo) yang sama-sama mengusung transmisi CVT.
Dari beberapa kali running, ternyata akselerasi Raize beda-beda tipis saja dibanding Nissan Magnite.
Dari kondisi diam hingga melesat ke kecepatan 100 km/jam, Raize GR Sport TSS mampu menuntaskannya dalam waktu 11,5 detik.
Sementara waktu terbaik Nissan Magnite Premium 1.0L Turbo CVT pada parameter yang sama, diselesaikan dalam waktu 11,2 detik, atau lebih cepat 0,3 detik dari Raize.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR