Otomotifnet.com – Mobil terbang rasanya tak lagi jadi khayalan belaka. Ini dibuktikan oleh perusahaan Klein Vision asal Slowakia, yang yang merancang prototipe mobil terbang ‘hybrid car-aircraft’ bernama AirCar.
Profesor Stefan Klein, yang merancang mobil terbang ini disebutkan kantor berita BBC, klaim mampu terbang sejauh 1.000 km atau sekitar 600 Mil, dengan ketinggian maksimum sekitar 2.500 meter.
Saat ini mobil terbang AirCar ini malah disebut sudah menempuh jam terbang hingga 40 jam.
Belum lama ini Profesor Klein mengendarainya dan terbang selama 35 menit dari landasan pacu bandara Nitra International Airport dan mendarat di bandara internasional Bratislava pada 28 Juni lalu.
Baca Juga: Maserati Levante Dicat Warna-Warni, Terinspirasi Cipratan Lumpur
Penerbangan yang sudah dilakukan ke 42 kalinya ini sukses mendarat dengan aman dan langsung bertransformasi menjadi sports car.
Untuk berubah menjadi pesawat dengan sayap, mobil ini disebut butuh waktu sekitar 2 menit 15 detik.
Sayap mungilnya bisa dilipat, sehingga saat dipakai di jalan raya tidak habiskan ruang.
Mobil terbang yang bisa membawa dua penumpang (dengan bobot maksimum 200 kg) ini juga diklaim punya kecepatan jelajah maksimum di udara hingga sekitar 190 km/jam.
Dikutip dari situs resminya, mobil terbang ini ditenagai oleh mesin BMW bertenaga 160 dk dan diisi bahan bakar biasa.
Dibawah supervisi dari departemen penerbangan sipil dan otoritas transportasi Republik Slowakia, AirCar ini sudah melalui pengetesan termasuk menikung tajam, di kemiringan 45 derajat, tes stabilitas serta manuver.
Mobil terbang ini membutuhkan landasan pacu untuk ancang-ancang terbang, tak seperti prototipe drone-taksi yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Baca Juga: Mahasiswa ITS Tawarkan Konsep Desain Mobil Listrik Bernama i-Deora
Untuk membuat prototipe mobil terbang AirCar ini Klein Vision klaim butuh waktu sekitar dua tahun dan habiskan dana kurang dari 2 juta Euro.
Disebut dalam rilis resminya, nantinya prototipe kedua AirCar bakalan menggunakan mesin dengan output yang lebih besar (300 dk) dengan propeler yang bisa diatur, sehingga kecepatan jelajah di udaranya bisa mencapai 300 km, dengan jarak tempuh hingga 1.000 km. Keren.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR