Otomotifnet.com - Tidak seperti jalan pada umumnya, melaui jalan layang punya risiko yang lebih besar untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Contohnya seperti melewati ruas jalan tol layang Jakarta-Cikampek, Tanjung Priok, atau jalan layang non-tol Antasari, Kuningan.
Saat melewati jalan layang, pengendara wajib memperhatikan beberapa hal yang biasanya luput dari perhatian.
"Ketika melintasi jalan layang perhatikan kondisi angin yang datang secara tiba-tiba atau disebut crosswind," ujar Sony Susmana, selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) lewat pesan singkat (13/8/2021).
"Angin yang menerpa badan kendaraan tersebut dapat menyebabkan keseimbangan terganggu atau bodyroll," katanya.
Baca Juga: Jalan Layang Non Tol Casablanca Dipasangi Kamera ETLE, Pemotor Nekat Terobos Ditilang
Menurut Sony, efek crosswind itu juga bisa jadi makin parah jika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
Makanya ia menyarankan pengemudi untuk melaju dalam batas minimal kecepatan yang biasanya sudah diberikan tanda di ruas jalan layang.
Selain memperhatikan angin, kondisi jalan layang sendiri tidak boleh luput dari pengawasan pengemudi.
Terutama saat melintasi area sambungan jalan layang.
"Sambungan jalan yang tidak sempurna konstruksinya mengakibatkan adanya sambungan yang tidak rata dan membuat kendaraan terasa bumpy, bounching, dan pitching," tutup Sony.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR