Tujuannya, lanjut Wahono, agar kecepatan putaran mesin yang rendah tidak membuat magnetic clutch bekerja tidak terlalu keras atau berat.
Dengan kata lain jangan nyalakan AC pada putaran mesin tinggi, “Karena gesekan magnetic clutch jadi terlalu keras atau kasar, yang bisa berakibat bearing-nya cepat rusak, terutama untuk mobil-mobil yang sudah berumur,” jelasnya.
2. Penyetelan Suhu & Putaran Fan
Saat AC sudah dinyalakan, posisi suhu cukup disetel ke medium atau sekitar 22 derajat, dengan blower atau kecepatan angin di level pertama saja.
Tapi ini khusus untuk mobil yang diparkirnya di bawah atap atau di garasi.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Mobil Lewat Genangan Air, Sebaiknya AC Dimatikan?
Sedangkan untuk mobil yang parkirnya di tempat terik atau langsung dibawah sinar matahari, beda lagi treatment saat akan menyalakan AC.
Yakni setelah AC dinyalakan, kecepatan angin disetel di posisi kecil terlebih dulu.
Sementara suhu diposisikan sedikit di atas medium atau lebih dingin (sekitar suhu 20° Celcius), ditambah kaca dibuka.
“Tujuannya agar udara panas yang tadinya terperangkap di dalam kabin cepat dinginnya karena dibantu udara atau angin dari luar. Sehingga AC tidak bekerja terlalu berat,” tukas Wahono.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR