Otomotifnet.com - Mobil dinas milik Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sudah ditarik mundur ke Balai Kota.
Taktik meninggalkan Toyota Kijang Innova nopol AD 1 A di depan SMK Batik 2 Solo berhasil bikin kapok.
Aksi meninggalkan mobil dinas itu dilakukan karena sebelumnya sekolahan swasta tersebut ketahuan berniat melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tanpa izin.
Bahkan surat edaran dari sekolahan sudah diberikan ke orang tua siswa.
Namun hal itu urung dilakukan karena sudah terlanjur ditegur mas Gibran sapaan akrabnya, dengan sengaja memarkirkan Kijang Innova dinasnya di depan sekolahan beberapa hari.
Baca Juga: Mobil Dinas Kijang Innova Ditinggal di Depan Sekolah, Taktik Jitu Gibran Berhasil
Meski permasalahan ini telah selesai, namun mas Gibran tetap memantau sekolah-sekolah lain yang nekat membuka PTM.
"Kemarin ditemukan lagi, ada sebuah sekolah yang nekat buka, untung hasil swab guru dan muridnya semuanya negatif," kata mas Gibran, (25/8/21).
Dirinya memerintahkan Dinas Pendidikan Kota Solo untuk melakukan pengecekan ke beberapa sekolah yang masih nekat melakukan PTM.
"Dinas Pendidikan masih melakukan pengecekan ke beberapa sekolah," tuturnya.
Sebelumnya, mobil dinas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sengaja diparkir di depan SMK Batik 2 Solo.
Hal itu diungkapkan oleh Gibran yang menyatakan tidak akan mengambil mobilnya namun akan memindahkan ke tempat lainnya.
"Ketokke ga diambil (sepertinya tidak saya ambil), cuma tak pindah," katanya, (24/8/21).
Dirinya menjelaskan, mobil dinasnya tidak jadi diambil, karena masih ada sekolah lain yang melanggar.
"Mau pindah kemana? lah wong isih ono sing ngeyel (masih ada yang membandel)," ujarnya.
Dalam pantauan, ada sebuah sekolah yang nekat menggelar pembelajaran tatap muka di masa PPKM Level 4.
Baca Juga: Minta Maaf Aja Belum Cukup, Mas Gibran Belum Niat Ambil Kijang Innova di Depan SMK Batik 2 Solo
Sekolah tersebut adalah SMP Al Irsyad, di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Di sekolah tersebut ada 50 siswa yang masuk dan semuanya di swab dengan menggunakan antigen.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR