Otomotifnet.com - Ajang balap pembibitan di Indonesia akhir-akhir ini semakin maju. Utamanya karena didukung ekosistem balap dan motor yang sesuai sejak usia anak-anak.
Tentunya dengan hadirnya motor balap batangan dari pocket bike hingga MiniGP, sebelum lanjut ke sport 150 cc, 250 cc dan seterusnya hingga kejuaraan dunia seperti Red Bull Rookies atau Asian Talent Cup.
Yang terbaru tentu dengan hadirnya motor Alrasyid SND AP10. Ini merupakan hasil kolaborasi para mantan pembalap, yaitu Rachmat Alrasyid dan Harlan Fadhillah, dan juga didukung oleh Sandy Agung pemilik SND Racing.
Menilik nama motornya cukup unik, AP10, yang ternyata sebuah kepanjangan, “AP dari Alrasyid Project, lalu 10 karena pakai ban ring 10 inci.
Nantinya akan ada juga AP12 dengan ban ring 12 inci,” terang Harlan.
Baca Juga: MiniGP AP10 Pakai Mesin ZS 155 Cc, Pakai Oil Cooler, Tenaga Galak!
Masih menurut Harlan, selain akan dipakai di OMR AP10 dan ikut kejuaran MiniGP di bawah event IMI, AP10 juga akan dijual bebas.
“Harganya Rp 59 juta. Tapi ke depannya bisa lebih terjangkau, setelah makin banyak komponen lokalnya,” terangnya.
Seperti apa detail AP10 dan bagaimana impresi mengendarainya di sirkuit? Yuk simak, karena OTOMOTIF sudah mencobanya di Sirkuit Karting Sentul Rabu (1/9/2021) lalu.
DESAIN
Karena hadir sebagai motor prototype, maka bentukan dari AP10 ini bisa dibilang motor balap banget!
Serupa dengan tunggangan balap pada umumnya, hanya saja dimensinya diperkecil sesuai peruntukannya.
Baca Juga: MiniGP AP10 Cocok Untuk Pembibitan, Sport Riding Style Sejak Dini
Di sela-sela fairingnya terlihat rangka tubular sebagai rangka utama yang punya warna merah khas.
Oiya ada lubang di depan fairing yang ternyata tugasnya mengalirkan udara menuju oil cooler untuk membantu pendinginan mesin.
Lalu terlihat suspensi depannya menggunakan upside down yang dikombinasi cakram model wavy dan kaliper radial 4 piston, motor balap banget!
Sedangkan di belakang ada monosok tanpa link, tapi dilengkapi tabung serta setelan lengkap.
Kaki-kaki mungilnya menggunakan pelek Rapido asal Malaysia dengan lebar 2,5 inci dan 3 inci berbalut ban Pirelli Diablo Superbike ukuran 100/80-10 dan 120/80-10 tanpa kembangan alias slick, yang memang diperuntukkan untuk penggunaan di sirkuit.
Baca Juga: Indonesia Punya MiniGP Kelas Dunia, Siap Dipakai Balap, Ini Detailnya
Sedangkan knalpot stainless steelnya terlihat punya posisi silencer tepat di bawah jok atau di bawah bodi belakang, racy banget kan?
HANDLING & RIDING POSITION
Untuk dinaiki postur badan 170 cm, tentu saja motor ini masih terlihat sangat kecil.
Pergerakan badan jadi terasa terbatas akibat jarak setang dan jok yang terbilang dekat untuk postur orang dewasa.
Maklum, menurut Harlan motor ini cocoknya untuk pembalap berusia 8-16 tahun.
Gak cuma itu, footstep juga punya dimensi yang kecil. Untuk sepatu orang dewasa, akan sedikit kesulitan baik untuk mencungkil persneling atau menginjak rem belakang.
Ya emang ditujukan buat anak-anak sih, hehee…
Apalagi jika dilihat dari samping, posisi setang dan jok punya tinggi yang rata.
Artinya badan memang dipaksa untuk merunduk, agar nantinya sudah terbiasa ketika harus menunggangi motor balap sungguhan.
Baca Juga: Yamaha 125Z Pakai Head SND Racing, Ganti Kompresi Gampang, Mesin Adem!
Bicara handling, memang tidak ada berapa detail berat motor ini, tapi tentunya di bawah 100 kg, ringan!
Ini sangat terasa saat diajak meliuk di sirkuit, motor begitu lincah tanpa perlu usaha lebih untuk membuat motor ini menikung.
Wheelbase yang pendek juga membuat motor ini sangat lincah dan gesit untuk diajak meliuk, karenanya butuh adaptasi beberapa putaran terlebih dulu agar terbiasa dengan karakter AP10 ini.
Selain untuk membiasakan badan membawa motor tipe sport, nantinya para pembalap muda yang menggunakan AP10 juga diberi pengalaman mengenai cara seting suspensi, baik depan maupun belakang.
Hal itu karena AP10 dibekali suspensi depan upside down dengan setelan preload, compression, dan rebound. Yang belakang monosoknya juga punya setelan yang sama.
Dengan begitu, karakter handling tiap motor bisa disesuaikan dengan karakter penunggangnya.
Seperti OTOMOTIF, yang perlu menyetel rebound suspensi depan agar lebih stabil saat masuk tikungan dengan cepat.
Makin stabil tentunya karena karet bundar Pirelli Diablo Superbike tipe slick yang dipakai, komponnya seperti yang digunakan pada kejuaraan dunia World Superbike (WSBK).
Cengkramannya sangat baik, tak ada gejala slide saat dipacu, dan ternyata ban ini buatan Indonesia lho!
Baca Juga: Kingland Axcero Ban Balap MiniGP Ring 12, Bisa Dipakai Scoopy dan Vespa
Yang juga patur diacungi jempol remnya, rasanya pakem banget! Cukup pakai 1 jari sudah bisa ampuh untuk mengurangi laju AP10.
Artinya melakukan late brake akan makin pede, tapi hati-hati karena bobotnya ringan jadi mudah stoppie.
PERFORMA
AP10 SND dibekali mesin ZS 155 cc. Jika dilihat dari sisi luar, desainnya seperti mesin Honda C series, namun dengan performa yang lebih mumpuni.
Karena basisnya mesin bebek, jadi pengoperasian persneling 4 percepatannya searah. Naik gigi diinjak, sedang turun gigi dicongkel.
Baca Juga: SND Racing Bikin Pelek Vespa, Pakai Aluminium 6061, Harga Rp 10 Jutaan
Masih berpengabut karburator tipe PZ27 ini klaimnya punya tenaga maksimal mencapai 14 dk.
Untuk menghidupkannya menggunakan kick starter, karena tidak dilengkapi electric starter, layaknya motor balap.
Buka-bukaan gas sejak dipanaskan sudah mencirikan mesin punya kompresi tinggi dan bertenaga, di mana putaran mesin sangat cepat naik dan turun.
Ternyata benar saja, sejak putaran rendah sudah langsung terasa entakan torsinya.
Saat dikendarai secara pelan terasa sedikit getaran mesinnya, namun saat dipacu kencang getaran tersebut tidak lagi terasa.
Motor pun langsung melaju kencang seketika gas dibuka penuh, wuussss…
Baca Juga: Paket Kebut Dari SND Racing, Karbu PWK Dan Membran Cuma Rp 1,4 Jutaan
Karena cuma punya 4 percepatan, perbandingan transmisinya bisa dibilang tidak terlalu rapat, karenanya tiap menurunkan gigi momen engine brake sangat terasa.
Oiya suara yang dihasilkan oleh knalpotnya ternyata tidak terlalu berisik, masih sopan untuk ukuran motor balap.
Oiya di akhir sesi tes Harlan juga sempat berbisik nantinya akan ada yang pakai mesin lebih bertenaga, 190 cc dan 212 cc.
Wah mesti nyoba lagi nih kalau sudah ada motornya!
Data Spesifikasi:
Rangka: Alrasyid SND - Sophisticated perimeter trellis with high-strength steel tubes
Swing arm: Alrasyid SND - Steel rear swing arm
Suspensi depan: Upside down ⌀33 mm
Suspensi belakang: Monoshock with piggy-back setting DNM suspension adjustable: hydraulic compression and rebound damping, spring preload
Pelek: Rapido 2.50x10 & 3.00x10
Ban depan: Pirelli Diablo Superbike 100/80-10
Ban belakang: Pirelli Diablo Superbike 120/80-10
Rem depan: Monoblock radial caliper with 4 pistons
Mesin: Engine ZS 155 cc, 4 Speed, 4 Stroke
Karburator: KF-PZ 27
Tenaga maksimal: 14 dk
Knalpot: Alrasyid SND - Exhaust pipe in stainless steel under saddle single silencer
Final gear: 35/16
Oil cooler: Alrasyid SND - Custom
Footstep: Alrasyid SND - Custom
Bodi: Alrasyid SND - Custom
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR