Otomotifnet.com - Sebelum berkendara di Tol Jombang-Mojokerto, sopir Vanessa Angel, Tubagus Joddy sempat gantian menyetir dengan Febri Ardiansyah atau Bibi, suami Vanessa.
Bibi ambi alih kemudi karena Joddy lelah dan mengantuk. Pergantian itu terjadi di Km 80.
"Pengakuan awalnya, sopir dalam keadaan lelah jadi terjadilah kecelakaan itu," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Sementara itu Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Latif Usman mengatakan kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel tewas diduga disebabkan karena sopir mobil mengantuk.
Menurutnya, karena mengantuk, sopir banting stir ke kiri dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri.
"Jadi yang luka parah itu sebelah kiri, yang kebetulan suaminya duduk di depan dan Vanessa di belakangnya jadi parah," ucapnya.
Saat melakukan pendampingan, Polisi sempat berbincang dengan Tubagus Joddy.
Baca Juga: Pakar Telematika Ragu Sopir Vanessa Angel Ngantuk, Kecepatannya Tinggi!
Kombes Pol Latif Usman mengatakan dari perbincangan itu terungkap Vanessa Angel dan Bibi berangkat dari rumah pada pukul 05.00 WIB.
"Pada KM 80 sempat terjadi pergantian driver dengan Bibi," katanya. "Km 400 juga berganti lagi oleh Joddy," tambahnya.
Kemudian di rest area Boyolali, rombongan ini sempat berhenti.
"Sekitaran rest area Boyolali sempat berhenti untuk buang air kecil," kata Kombes Pol Latif Usman.
Sopir mobil Vanessa Angel, Tubagus Muhammad Joddy, mengaku sempat bermain ponsel saat menyetir sebelum kecelakaan di Tol Jombang - Mojokerto.
Hal itu diungkap Joddy saat menjalani pemeriksaan di Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur.
"Iya, katanya begitu saat diinterogasi," kata Kepala Seksi Kecelakaan Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Kompol Hendry Ferdinan Kennedy di Surabaya (6/11/2021).
Selain itu, dari pemeriksaan sementara, Joddy juga mengaku mengendarai mobil dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer per jam.
"Sopir mengaku 120 kilometer per jam," katanya. Terkait keterangan Tubagus, polisi menyita ponsel dan alat bukti elektronik yang kini sedang diajukan untuk pemeriksaan forensik.
Mengenai kemungkinan Joddy jadi tersangka, dia menyatakan hal tersebut bisa terjadi. Namun, penetapannya tergantung pada hasil penyidikan.
"Bisa, semua kemungkinan bisa. Cuma dia ditetapkan tersangka atau tidak, nanti kami lihat perkembangan hasil penyidikan. Kami tidak bisa bilang sekarang karena masih proses. Selain itu, kondisi sopir belum bisa ditanyai lebih lanjut," katanya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR