Otomotifnet.com - Salah satu exit tol kena imbas proyek penyambungan jalan tol Yogyakarta-Solo dan Solo-Ngawi.
Exit Tol yang dimaksud adalah Ngasem yang ada di Jalan Raya Solo-Semarang dan membelah Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dengan Kecamatan Banyudon, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Berdasar kabar yang beredar, Exit Tol Ngasem rencananya dipindahkan ke lokasi lain.
Jadi nantinya titik Exit Tol Ngasem yang dulu pun ditutup dan nantinya disusul dengan pencabutan lampu lalu lintas di kawasan tersebut.
Kepala Proyek Tol Yogyakarta-Solo dari PT Adhi Karya, Oka Candra Sukmana menjelaskan, para pekerja sekarang sedang memasang girder atau balok untuk jalan layang yang berada di atas Jalan Raya Solo-Semarang.
"Lalu Exit Tol Ngasem bakal dipindah ke sebelah barat Mapolsek Banyudono," jelas Oka (19/11/2021).
Oka menambahkan, akses keluar masuk tol Yogyakarta-Solo dan Solo-Ngawi via Banyudono akan menggunakan desain interchange.
Baca Juga: Miliarder Klaten Imbas Tol Solo-Jogja Diserbu Sales, Pesan 20 Unit Rush dan Kijang Innova
Penggunaan desain ini maka tidak perlu ada traffic light untuk akses keluar masuk tol lewat Banyudono.
"Kalau belum ada perubahan ya desainnya dibuat interchange atau simpang susun," paparnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya pembangunan jalan layang ini, maka akan ada pemasangan girdor dan pelat beton baru.
Lebih rincinya ada 72 girder yang digunakan sebagai landasan lantai jalan dan ada 12 pelat beton baru yang sudah terpasang.
"Proses pemasangan girder ini memakan waktu lama, pengerjaannya secara perlahan," ujar Oka.
Lalu terkait progres pengerjaan jalan tol Yogyakarta-Solo seksi 1 Kartasura-Karanganom, Oka menyebut masih ada kendala terkait lahan.
Jadi, ada beberapa titik lahan yang diketahui proses pembebasannya masih terkendalai beberapa masalah.
Walau begitu, progresnya sekarang sudah mencapai angka 22 persen yang mana hampir mendekati target progres untuk 2021 yakni 25 persen.
"Soalnya kami berusaha mengatasinya dengan melewati area di sekitar titik yang belum dibebaskan itu," terangnya.
Oka mengatakan, kontraktor terpaksa menggunakan jalan desan ata lahan warga untuk menuju titik pembangunan.
Bahkan, ia tidak sekan untuk menyewa atau memberikan kompensasi kepada warga yang lahannya dilalui kontraktor.
"Supaya proyeknya cepat selesai. Seperti yang ditargetkan, yakni 2023 bisa dioperasikan," pungkasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR