Otomotifnet.com - Baru-baru ini ramai wacana pemerintah yang akan menghapus salah satu BBM yang dijual Pertamina yaitu Premium RON 88.
Adapun roadmap untuk menghapus BBM jenis ini sudah disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Diharapkan dalam pelaksanaannya nanti, dibarengi oleh kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran.
Hal tersebut diungkapkan Tulus Abadi selaku Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam diskusi virtual bertema Refleksi 2021 Menghapus Premium 88.
Menurutnya, subsidi lebih baik diberikan untuk jenis BBM yang ramah lingkungan seperti Pertamax agar mampu dijangkau masyarakat.
"Kalaupun pemerintah ingin mensubsidi BBM Pertamax saja yang memiliki kualitas lebih bagus," ujar Tulus dalam diskusi virtual, Kamis malam (30/12/2021).
Lebih lanjut, Tulus pun mendukung wacana penghapusan Premium pada 2022 mendatang karena bisa menyederhanakan jenis BBM yang dijual Pertamina yang dinilai terlalu banyak.
Baca Juga: Kabar Dihapusnya Premium Tahun 2022 Ramai, KPBB Bilang Jangan Ditunda Lagi
Adapun, ini perlu dilakukan karena pengetahuan masyarakat terhadap kualitas BBM dan teknologi kendaraan masih minim.
Akibatnya masyarakat menjadi bingung dan lebih memilih BBM berdasarkan harga yang murah tanpa mengetahui teknologi kendaraan yang dimilikinya.
"BBM yang beredar di Indonesia terlalu banyak jenisnya, ini yang malah merugikan Pertamina sendiri dan merugikan konsumen. Sehingga harus disimplifikasi ada dua atau tiga jenis saja agar lebih jelas," ungkap Tulus.
Untuk diketahui, pemerintah mendorong penggunaan BBM minimal RON 90 sebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungan.
"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Soerjaningsih yang dikutip dalam situs Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Soerja pun mengungkapkan pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ke arah ramah lingkungan.
"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR