"Apalagi kemarin pakai gigi 3, (sopir bus) terus memaksa melakukan pengereman berkali-kali," urainya.
Menurutnya, ketika bobot kendaraan makin besar maka gaya gravitasi juga semakin besar.
Terlebih dari keterangan saksi, saat itu sopir menggunakan gigi perseneling 3.
Sopir bus juga dikatakan melakukan pengereman berkali-kali.
Alhasil angin di tabung makin berkurang hingga akhirnya ngeblong.
"Nah saat turun itu dia tidak banyak kesempatan mengisi, dia hanya membuang (angin) terus," katanya.
Saat tekanan angin kurang dari 6 bar, lanjutnya, sopir hanya merasakan remnya tak berfungsi.
Meski pengemudi menginjak rem dan masih terdengar mengeluarkan angin, tetapi secara teknis bus tersebut tidak melakukan pengereman atau kehilangan tenaga untuk pengereman.
Baca Juga: KNKT Ungkap Fakta tragedi Bus Pariwisata Maut di Imogiri, Tak Ada Jejak Rem
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR