Otomotifnet.com – Ada fenomena unik ketika beredar kabar Mitsubishi Xpander facelift akan dirilis pada November 2021.
“Saat ada info itu, sempat pasar itu (pembelian mobil) ngerem. Banyak yang penasaran bentuknya seperti apa sih,” papar Samuel Wawan Susanto, Branch Manager Sales Dept. PT Borobodur OTO Mobil, Autoraized Dealer Mitsubishi Motors Yogyakarta
Kala itu, kata Samuel, Mitsubishi juga berlomba dengan kompetitor yang juga akan mengeluarkan produk barunya.
“Kami menyebut Xpander baru ini dengan BMC atau Big Major Change. Karena facelifnya ini perubahannya besar,” jelas ayah 2 anak ini saat ditemui Otomotifnet.com di Yogyakarta (Selasa, 8/3/2022).
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Mitsubishi Xpander Langka Di Rental Mobil Jogja
Nah, berkat hadirnya New Xpander tersebut, lanjutnya, di bulan Desember penjualan Xpander terdongkrak lagi.
“Karena saat itu masih ada diskon PPnBM 100%. Kalau saat ini sudah normal lagi,” sebut pria yang sudah mengabdi di jaringan Mitsubishi selama 32 tahun ini.
Saat ditanya soal varian mana yang paling laris di kota gudeg tersebut, Samuel mengatakan Xpander dibagi dua model, yaitu SUV (Xpander Cross) dan MPV.
“Untuk yang MPV, saat ini terfokus hampir 50% yang Ultimate. Tipe yang paling mahal, karena selisih harganya dengan tipe di bawahnya (tipe Sport) terpautnya kecil, cuma Rp 3 juta sekian,” bilang Samuel.
Oiya, banderol on the road New Xpander Ultimate AT di Jogja berada di angka Rp 285.200.000.
Sedangkan tipe di bawahnya (Sport) yang sama-sama bertransmisi CVT Rp 281.300.000 atau selisih 3,9 juta.
“Makanya konsumen kebanyakan memilih tipe paling tinggi (Ultimate). Karena selisih segitu kalau ganti ban saja sudah 3 jutaan,” tukasnya.
Fenonema tersebut, lanjutnya, tak hanya terjadi di Jogja, bahkan di daerah lain.
Baca Juga: Xpander Tipe Ini Kepotong Puluhan Juta, Lewat Maret Harga Normal
“Fenomena ini bukan cuma bikin dealer kelabakan, pabrikan juga, kok tiba-tiba yang inden tipe Ultimate ini naik beberapa kali lipat.”
“Padahal kapasitas produksi di pabriknya kan sudah ditentukan,” imbuhnya.
Tapi untuk saat ini kata Samuel kondisinya sudah normal lagi, dalam arti stoknya sudah ready.
Kemudian saat ditanya warna apa yang paling disukai konsumen Jogja, “Yang paling banyak hitam sama putih. Kemudian silver, grey masuk ke level duanya,” jawabnya.
Dilanjut warna merah, lalu brown. “Warna ini kita kategorikan anti mainstream. Biasanya yang beli orang yang unik, yang tidak ingin ada yang nyamain,” tambah Samuel.
Kalau Anda pilih yang mana?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR