Otomotifnet.com - Sales dealer Mitsubishi di Cikampek, Jawa Barat dapet kerjaan baru.
Ngitung uang koin pecahan Rp 500 perak seberat 8 kuintal atau 800 kilogram.
Uang tersebut untuk pembelian sebuah Mitsubishi Pajero Sport.
Sosok yang membawa uang koin tersebut Haji Muhammad Endang Junaidi (62).
Yup, Ia adalah pemilik jembatan penyeberangan perahu viral di Karawang, Jawa Barat.
Mengangumkan mendengar alasan Haji Endang beli Pajero Sport tersebut.
"Ini juga kebetulan istri baru ulang tahun ke-58 tahun, jadi buat jalan-jalan dengan cucu," kata Endang.
Haji Endang mengaku, tujuannya beli pakai uang koin untuk mengetahui respon dari para sales di dealer Mitsubishi tersebut.
"Ternyata memang dilayani dengan baik, dengan penampilan saya seperti ini," katanya, (7/4/22).
Haji Endang menyebut, uang receh itu hasil pengumpulan selama empat bulan.
Tentu dari hasil usaha jembatan penyeberangan perahu di dusun Rumambe 2, desa Anggadita, Klari, Karawang, Jabar.
Total ada Rp 133 juta uang koin pecahan Rp 500 yang dibawanya menggunakan pikap.
"Total uang receh Rp 133 juta, ada 800 kilogram," terangnya.
"Itu belum semuanya dibawa, di rumah masih ada Rp 40 jutaan," beber dia.
Diketahui, harga Mitsubishi Pajero Sport yang dibelinya sekitar Rp 600 jutaan.
Sehingga sisa pembayarannya, Haji Endang tetap menggunakan uang kertas biasa.
"Ya gimana showroomnya, kalau siap menerima ya kita bawa lagi Rp 40 juta uang koinnya sisanya uang kertas," tuturnya.
"Tapi kalau engga karena kelamaan ngitung ya, nanti sisanya dibayar pakai uang kertas saja," ungkapnya
Diketahui, kisah Haji Endang menjadi viral karena bentuk jembatan penyeberangannya unik.
Didesain seperti perahu.
Dalam pengakuannya, per hari Ia bisa mengantongi Rp 20 juta.
Sebab jembatan penyeberangannya itu digunakan ribuan buruh pabrik untuk memangkas waktu menuju ke kawasan industri.
Untuk sekali menyeberang pengendara motor yang melintasi dikenai tarif Rp 2.000.
Baca Juga: Yamaha NMAX Dibeli Pakai Enam Kaleng Biskuit, Isinya Uang Koin Seribu, Ngitung Seharian
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR