Otomotifnet.com - Hyundai Motor Indonesia (HMID) bikin heboh dengan memperkenalkan mobil listrik terbarunya, Hyundai IONIQ 5.
Sebenarnya ini bukan mobil listrik pertama Hyundai yang dijual di Indonesia, ada Hyundai IONIQ dan Kona electric yang sudah mendarat duluan bahkan keduanya sudah kami jajal.
Namun sosok IONIQ 5 benar mencuri perhatian para pengamat otomotif, bahkan kami pun rela antre panjang untuk mencicipinya saat diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022.
Walaupun Hyundai belum menyebutkan banderol harganya, banyak hal baru dan menarik yang disuguhkan mobil EV rakitan lokal ini.
Selain desain dan fitur-fitur canggihnya, salah satu yang menarik adalah aplikasi platform sasis bernama E-GMP.
Beda dengan dua mobil listrik Hyundai sebelumnya, IONIQ 5 menggunakan platform baru yang khusus dirancang untuk mobil listrik (EV), yang diberi nama Electric Global Modular Platform (E-GMP).
Buat yang belum tahu, IONIQ 5 menjadi mobil listrik yang pertama menggunakan platform ini. Platform dengan format modular ini nantinya bisa diaplikasi pada mobil listrik jenis apa saja misalnya sedan, SUV atau MPV.
Platform E-GMP ini juga menjadikan Hyundai sebagai produsen yang mampu mengembangkan beragam mobil dengan lebih cepat dan efisien.
Dengan Platform E-GMP ini, Hyundai juga klaim mampu meningkatkan faktor handling dan stabilitas saat bermanuver di tikungan ataupun berakselerasi.
Ini lantaran E-GMP dirancang agar mempunyai pembagian distribusi bobot yang optimal antara bagian depan dan belakang mobil.
Kemudian posisi baterai yang bisa diletakkan serendah mungkin untuk mencapai center of gravity yang lebih baik.
Keunggulan lainnya, platform ini dibuat menggunakan material baja yang kokoh, sehingga jika terjadi tabrakan, energi kinetik yang muncul akan diserap secara efisien, sehingga mampu melindungi baterai.
Lebih dalam lagi soal platform E-GMP.
Hyundai Motor Group (HMG), pemilik merek-merek mobil Hyundai, Kia dan Genesis memperkenalkan platform ini pada akhir 2020 lalu.
HMG memang berencana meluncurkan satu platform unibodi ini yang nantinya bisa dipakai untuk berbagai jenis kendaraan mulai dari hatchback hingga SUV berukuran gambot.
Saat konferensi pers Selasa (1/12/2020) silam, Hyundai Group sudah punya rencana memproduksi sebanyak 23 model baru mobil listrik (eletric vehicle) dan menargetkan penjualan mobil listrik total 1 juta unit hingga tahun 2025.
Dalam konferensi pers global tersebut disebutkan bahwa platform E-GMP ini disiapkan untuk motor listrik dan baterai yang mampu menempuh jarak hingga 310 mil atau sekitar 500 km sekali pengisian.
Disebutkan juga platform ini juga dibekali kapasitas pengisian 800 volt yang diklaim mampu mengisi baterai hingga kondisi 80% dalam waktu hanya 18 menit menggunakan rapid-charger 350 kW.
Walau begitu platform ini juga masih cocok dipakai pada infrastruktur pengisian 400 volt yang sudah banyak tersedia, dengan rata-rata berkapasitas 50-150 kW.
Platform E-GMP ini juga sudah direncanakan dengan matang, termasuk juga untuk kelengkapan fiturnya.
Salah satunya menggunakan Integrated Charging Control Unit (ICCU) yang memungkinkan arus listrik dua arah.
Di mobil Hyundai IONIQ 5, fitur ini disebut Vehicle To Load (V2L).
Dengan fitur ini, IONIQ 5 diibaratkan seperti power bank atau genset berjalan.
Yang mampu menyalurkan listrik ke berbagai jenis perangkat elektronik rumahan bahkan berbagi dengan mobil EV lainnya.
Buat informasi sistem V2L IONIQ 5 mampu menyalurkan daya hingga 3,6 kW dan dapat digunakan saat daya baterainya di antara 20%-100%.
Sejalan dengan platform barunya, Hyundai Motor Group juga klaim kalau densitas energi dari baterai terbarunya disebut 10% lebih tinggi dibandingkan baterai yang sebelumnya dijual.
Dengan bobot yang lebih enteng, baterai dapat dipasang lebih rendah di bagian sasis.
Sistem pendinginan baterai juga dibuat lebih kompak, menggunakan oli.
Menggunakan desain platform terbaru E-GMP, posisi baterai bisa lebih dekat dengan tanah, artinya Hyundai Motor Group menghadirkan stabilitas yang lebih baik di kecepatan tinggi maupun saat menikung.
Dengan platform ini, Hyundai juga berencana membuat mobil listrik kencang alias high-performance dengan tenaga setara 600 dk dengan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam waktu 3,5 detik dan kecepatan maksimum 250 km/jam.
Nah, tenaga dari motor listrik disalurkan ke roda belakang (RWD), namun platform E-GMP juga menyediakan motor listrik kedua (opsional) di gandar depan, menjadi penggerak empat roda.
Arsitektur platform terbaru ini juga diklaim hasilkan overhang yang pendek baik depan dan belakang, dengan bagian tengah yang datar.
Efeknya hasilkan ruang kabin yang lebih lega dengan komposisi tempat duduk yang bervariasi.
Dan itu semua, sudah hadir secara nyata di IONIQ 5 yang baru saja diluncurkan.
OTOMOTIFNET pun sempat mencicipi IONIQ 5 di area Kemayoran, Jakarta Pusat, ada beberapa poin yang bisa kami simpulkan singkat.
Soal kenyamanan, IONIQ 5 punya suspensi yang empuk, kabin yang lega lantaran platform E-GMP-nya yang bikin wheelbase-nya panjang.
Soal dimensi, ia termasuk bongsor.
Posturnya, 4.635 mm x 1.890 mm x 1.605 mm dengan wheelbase 3.000 mm.
Yang kalau dibandingkan dengan SUV besar Hyundai Palisade, wheel base-nya IONIQ 5 sedikit lebih panjang.
Platform modular ini juga tentu berpengaruh terhadap handling.
Dengan posisi baterai di bagian bawah yang bikin center of gravity yang lebih baik, IONIQ 5 memiliki kelincahan dan stabilitas yang baik.
Torsi instannya menyenangkan, bikin sensasi ‘menjambak’.
Apalagi saat mode berkendara disetel ke mode Sport.
Hyundai klaim akselerasi 0-100 km/jam bisa tembus 7,4 detik. Sangat impresif!
Pantas kalau IONIQ 5 saat ini disebut sebagai mobil listrik paling menarik di pasaran saat ini.
Soal harga rasanya Hyundai Motor Indonesia tak lama lagi akan mengumumkan banderolnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR