Otomotifnet.com - Tak disangka, peran es batu begitu vital dalam gelaran balap mobil listrik Formula E Jakarta 2022.
Udah mirip ice cream saja!
Hal ini terungkap dalam kesempatan paddock tour yang di akomodir oleh tim Nissan E.Dams (03/06/2022).
Es batu berupa dry ice, digunakan untuk mendinginkan baterai mobil listrik.
Sehingga temperaturnya tidak melebihi batas toleransi yang diizinkan dalam kondisi performa puncak.
Selain mendinginkan baterai.
Es batu juga bermanfaat menurunkan temperatur powertrain, rem, serta air scoop atau saluran udara di mobil listrik Formula E.
Artinya peran es batu mirip seperti radiator di mesin bakar, yakni guna menurunkan temparatur kerja mesin agar performanya tetap optimal.
"Semakin panas suhu lintasan dan udara di kota yang kita pakai balapan, maka akan semakin banyak jumlah es yang akan kami berikan," jelas Martyn Smith, kepala Paddock Tour Nissan E.Dams.
Masih menurutnya, Jakarta memiliki suhu udara dan kelembaban yang tinggi.
“Sehingga kami butuh suhu yang sangat rendah sebelum mobil kami dipakai di lintasan," imbuhnya.
Ia pun membandingkan kondisi temperatur Jakarta dengan negara lain.
"Jika balapan di negara yang cukup dingin seperti di Inggris, mungkin Seoul (Korea Selatan), juga Prancis, jumlah es tidak akan banyak," sambung Martyn.
Baca Juga: Begini Cara Pesan Tiket Formula E, Termurah Cuma Rp 250 Ribu
Berdasarkan catatan, pada Jumat (03/06/2022), suhu udara di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakut, mencapai 32 derajat celcius, dengan humidity berkisar 40 persen.
Masih menurut Martyn, seri ke-9 di Jakarta menjadi kota terpanas kedua dalam kalender balap Formula E 2022. Yakni setelah Diriyah, Arab Saudi.
Sejatinya, tak hanya di Formula E, metode dry ice sudah menjadi hal lumrah digunakan di berbagai ajang balap dunia.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR