Otomotifnet.com - Minyak Rem merupakan komponen penting pada sistem pengereman kendaraan.
Minyak rem berfungsi mendorong piston untuk menekan kampas rem secara hidrolis, sehingga deselarasi bisa terjadi hingga berhenti.
Layaknya oli mesin, minyak rem juga perlu diganti atau lebih tepatnya dikuras.
Walau tidak pernah habis jika tidak ada kebocoran, minyak rem tetap harus diganti secara rutin.
Untuk mengganti atau menguras minyak rem.
Bedanya, oli mesin bisa dicek apakah masih baik atau sudah saatnya ganti, sedangkan minyak rem, untuk tahu kondisinya lebih sulit untuk dilakukan.
Oleh karena itu, Ari sebagai Service Advisor (SA) bengkel Suzuki Bintaro, menyarankan “Sebenarnya waktu ideal kuras minyak rem pada interval dua tahun atau pada 40.000 kilometer”.
“Untuk pergantian minyak rem ini wajib, apabila telat dikuras berpotensi merusak seal-seal rem dan mempengaruhi kinerja mobil saat pengereman", wanti Ari.
Waktu menguras minyak rem harus dilakukan keseluruhannya sampai ke bagian slang rem.
Hal ini agar performa minyak rem kembali baik karena tidak ada minyak rem bekas yang masih berada di sistem rem.
“Diawali dengan bongkar rem, lalu bersihkan kampas rem setelah itu baru kuras minyak rem”, ujar Rudi, mekanik Suzuki Bintaro.
Dengan cara bleeding yang merupakan metode yang paling sering digunakan dan membutuhkan 2 orang untuk mengerjakannya.
Yaitu satu orang bertugas untuk memberi aba-aba dan membuka sekrup bleeder, sedangkan satu orang yang lainnya bertugas untuk menginjak pedal rem secara perlahan sesuai aba-aba yang diberikan.
“Caranya saat minyak pada master rem kita buang, lalu diisi lewat reservoir. Setelah itu dilanjutkan proses bleeding, yaitu membuang angin palsu agar lebih padat dengan minyak”.
“Jadi saat minyak rem diisi yang baru tadi, lalu pedal rem dikocok dan dibuang minyaknya sampai menunggu aba-aba ditahan dan buang secara cepat itu namanya proses bleeding”, tutup Rudi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR