Ia melanjutkan, karena terus-menerus di klakson-klakson dan sirine, membuat pengemudi taff tambah bingung harus ke mana, karena saat ambil ke arah manapun diikuti oleh ambulans.
"Itu yang seakan-akan terlihat menghalangi laju ambulans," sambungnya.
"Baru setelah melewati perempatan Trunuh (Jetis) ambulans dapat menyalip Taft tersebut," ujarnya.
Slamet menghimbau memberikan himbauan kepada semua pengguna jalan raya khususnya pada pengemudi kendaraan saat berkendara di jalan raya.
"Kendaraan prioritas (ambulans, pemadam kebakaran) berikan jalan, Jika memungkinkan menepi ke kiri namun kalau tidak bisa, bisa diam jangan berpindah lajur," aku dia.
"Pengemudi ambulans dapat memberi system publik address (pengeras suara) agar dapat memberi instruksi kepada pengemudi yang di depannya harus mengarahkan kendaraan kemana," pungkasnya.
Baca Juga: Mobil Doang Gagah, Sopir Daihatsu Taft Hiline Dicari Polisi, Alasan Tak Punya Nurani
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR