Sementara untuk proses distribusi dan kondisi stok di SPBU, juga akan terus dimonitor secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC).
Dengan demikian, bila SPBU yang stoknya sudah dibatas minimal dapat segera disuplai kembali.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kami mengimbau masyarakat agar tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan," ucap Irto.
Hal ini pun seakan menepis adanya informasi kelangkaan BBM subsidi di beberapa SPBU yang sempat dilaporkan banyak diburu dan menyebabkan antrean.
Sebelumnya, Luhut menjelaskan harga BBM subsidi saat ini sudah memberikan beban berat bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang jumlahnya mencapai Rp 502 triliun.
"Nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana mengenai kenaikan harga ini (BBM subsidi). Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian karena kita harga BBM termurah di kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," katanya dalam Kuliah Umum Universitas Hasanuddin (19/8/2022).
Baca Juga: Kalau Harga Pertalite Jadi Rp 10 Ribu, Inflasi Indonesia Bisa Tembus 7 Persen
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR