“Sehingga saya isi Pertamax, harganya Rp 14.500 per liter. Terpaksa isi, jika tidak isi, maka motor saya tidak bisa jalan lagi,” kata Awaluddin di SPBU Batuphat, Kota Lhokseumawe.
“Bukan soal harga yang mahal, ini sudah mahal, barangnya pun tidak ada,” terangnya.
Warga lainnya, Halida Bahri, menyebutkan, dia sempat menyambangi SPBU Cunda dan SPBU Pusat Kota Lhokseumawe.
Namun, di kedua SPBU itu stok Pertalite kosong.
"Tak ada pilihan, terpaksa isi Pertamax, walau lebih mahal,” katanya.
Salah satu petugas SPBU yang ditemui Kompas.com tidak menjelaskan dengan rinci alasan stok Pertalie kosong.
Namun, ia menyebutkan bahwa Pertalite merupakan BBM paling laris sehingga cepat habis.
“Tadi pagi masih ada, sekarang sudah habis,” katanya.
Alasan serupa juga disampaikan sejumlah petugas pengisi bahan bakar di Lhokseumawe yang ditanyai Kompas.com.
Manager Pertamina Aceh, Sony Indro Prabowo, belum menjawab panggilan telepon Kompas.com.
Begitu juga pesan yang dikirim lewat WhatsApp belum juga dijawab hingga berita ini ditayangkan.
Sony hanya membaca pesan tersebut dengan tanda centang biru.
Baca Juga: Pembelian Pertalite Dibatasai 120 Liter/Hari, Sengaja Bolak-balik Isi Bakal Ketahuan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR