Otomotifnet.com - Rambu pelican crossing dekat balai kota DKI Jakarta kena protes.
Tepatnya di Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Sebab rambu pelican crossing tersebut aneh, di ujungnya terhalang sebuah taman.
Pelican crossing itu membentang dari median tengah Halte TransJakarta Balaikota hingga ke arah Monas.
Apalagi tombol menyeberang berada di tengah taman kecil.
Usai memencet tombol pelican crossing, pejalan kaki mesti jalan memutari taman terlebih dahulu.
"Ya, mengganggu ini. Seharusnya bisa langsung jalan. Pelican crossing ini seharusnya bikin orang mudah menyeberang. Desainnya harus yang memudahkan," kata Risky salah satu pejalan kaki, (12/12/22).
Hal senada disampaikan pejalan kaki lainnya, Aldi.
Ia tak merasa terganggu sebelum ada tanaman hias ini.
"Dari awal kayaknya enggak ada. Ini baru-baru aja dipasang seperti ini," tambahnya.
Selain merepotkan pejalan kaki, posisi tiang di tengah taman itu membahayakan.
Sebab, para pejalan kaki usai pencet tombol mesti menunggu menyeberang di badan jalan.
Ramai soal pelican crossing di atas, emang fungsinya apa sih?
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan, pelican crossing adalah zebra cross yang di-upgrade dan dilengkapi fitur-fitur pendukung lain.
"Kalau zebra cross biasa saja, kan, hanya garis-garis saja enggak ada kelengkapan," sebutnya.
"Kalau pelican crossing dikasih lampu, ada tombolnya juga untuk kasih suara saat menyeberang," kata Djoko.
Tapi kenapa namanya pelican crossing?
Padahal warnanya tetap hitam putih seperti zebra cross, enggak seperti burung pelikan.
Enggak banyak yang tahu kalau pelican crossing itu sebenarnya berasal dari kata pelicon cross.
Pelicon punya kepanjangan: "Pedestrian Light Controlled" yang berarti sinyal menyeberang jalan ditentukan sendiri oleh penyeberang jalan alias enggak perlu tunggu-tunggu sinyal dari APILL.
Berbeda dengan zebra cross biasa, penyeberang jalan harus mengikuti lampu atau malah enggak ada lampu APILL-nya.
Sedangkan di pelican crossing kalau mau nyeberang tinggal tekan tombol, maka arus kendaraan akan dihentikan untuk memberi kesempatan orang untuk lewat.
Selain zebra dan pelican crossing, ada lagi yang namanya puffin crossing dan toucan crossing.
Namanya yang mengandung unsur binatang memang begitu dari negara asalnya yaitu Inggris.
Kalau puffin crossing, mirip dengan pelican crossing, hanya saja lebih canggih karena mengandalkan sensor.
Jika pada pelican crossing setelah pencet tombol arus kendaraan akan langsung dihentikan alias lampu APILL otomatis jadi merah, pada puffin crossing masih ada sensornya lagi.
Puffin crossing juga sebenarnya singkatan dari pedestrian user friendly intelligent crossing.
Jadinya enggak bakalan ada kisahnya orang iseng yang pencet-pencet tombol dan bikin lampu jadi merah sehingga kendaraan berhenti padahal lalu lintas lagi ramai.
Sedangkan toucan crossing, mirip dengan pelican dan puffin crossing.
Pada toucan crossing ada ikon yang menunjukkan sepeda juga boleh menyeberang.
Makanya dikasih nama toucan yang berasal dari istilah two-can alias dua jenis bisa bersama-sama, orang dan sepeda.
Kenapa aneh-aneh begini sistemnya sampai buat sarana buat menyeberang jalan aja dikasih berbagai tipe?
Justru hal ini yang bikin Inggris jadi negara yang tertib.
Bahkan di ujian SIM di sana, perbedaan antara jenis-jenis penyeberangan jalan ini jadi salah satu soal ujian teori dan praktik.
Kendaraan harus tahu cara bertindak ketika menghadapi zebra, pelican, puffin hingga toucan crossing.
Salah ambil keputusan, dijamin ujiannya enggak lulus.
Baca Juga: Apa Tuh Pelican Crossing? Begini Asal Mula Nama Calon Pengganti JPO Bundaran Hotel Indonesia
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR