Lanjut Hermas, tekanan oli transmisi ini diperlukan untuk menggerakkan mekanikal girboks.
Bersamaan output shaft tidak bisa bergerak karena roda penggerak ditahan oleh rem.
Akibatnya ada penumpukan beban torsi di dalam girboks transmisi.
"Penumpukan torsi ini bisa merusak girboks karena adanya gerakan torque converter yang ketahan serta gesekan berlebih pada plat kopling," jelas Hermas.
"Oli transmisi juga cepat panas karena tekanan tinggi yang tidak bisa bersirkulasi," imbuhnya.
Baca Juga: Tahukah Kalian, Biaya Ubah Transmisi Mobil Manual Jadi Matik Gak Lebih Dari Harga Satu Motor
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR