Otomotifnet.com - Kehadiran Wuling Alvez sukses menyedot perhatian pecinta otomotif Tanah Air.
Bagaimana tidak, selain banderol yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni mulai Rp 209 juta (tipe SE) on the road DKI Jakarta, ia juga dibekali banyak fitur kekinian. Tapi bagaimana rasa berkendaranya ya?
Kebetulan Otomotifnet.com dapat kesempatan melakukan first drive singkat varian Alvez paling tinggi, yakni tipe EX seharga Rp 295 juta.
Untuk masuk ke dalam kabinnya, cukup kantongi remote, karena ia sudah dibekali fitur smart atau keyless entry.
Baca Juga: Grand Vitara Ditantang Creta dan Alvez Adu Tenaga, Merek Korsel Busung Dada
Tampilan interiornya cukup mewah nih, semua jok sudah dibalut kulit sintetis warna gelap, senada warna dasbor.
Termasuk pada lingkar kemudinya dengan detail jahitan yang terbilang rapi.
Kerennya lagi, cukup banyak panel soft touch di dasbor maupun doortrim. Apalagi di atapnya sudah ada sunroof. Mantap!
Oiya, dari sisi kelapangan kabin, baik untuk ruang kaki dan kepala di baris pertama, cukup memuaskan.
Bahkan di baris kedua pun tak ada masalah untuk postur tubuh setinggi 175 cm.
Hanya saja bila sandaran jok belakang diposisikan tegak, jarak dari atap ke kepala jadi sangat dekat.
Mungkin ini dipengaruhi oleh desain bagian atap belakang yang dibikin melandai.
Lanjut, untuk menghidupkan mesinnya kami langsung pencet tombol start/stop berbentuk kotak mungil yang ada di dasbor sebelah kiri setir.
Baca Juga: Wuling Kebanjiran Order di IIMS 2023, Wuling Air EV dipesan 547 Unit
Bruummh.. wahh dari dalam kabin deru suara mesinnya terdengar cukup halus. kekedapan kabinnya lumayan oke nih!
Kemudian posisi duduk diatur seideal mungkin, dengan menyetel jok yang masih dilakukan secara manual.
Dilanjut mengatur posisi setirnya yang hanya bisa naik turun (tilt).
Oiya sebagai informasi, Wuling Alvez mengusung mesin 1.500 cc Naturally Aspirated (N/A) yang serupa dengan Wuling Confero.
“Secara konstruksi memang sama. Hanya saja ada perbedaan setting-an," beber Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors yang turut menemani OTOMOTIF saat jajal singkat mobil ini.
Mesin dengan kode N15 memiliki kubikasi murni 1.485 cc, 4 silinder, DOHC, DVVT.
Tenaga yang dihasilkan sebesar 105 dk dan torsi 143 Nm. Berbeda dengan mesin Wuling Confero yang menghasilkan daya sebesar 98 dk dan torsi 135 Nm.
Hemm.. impressi awal saat kami memainkan putaran setirnya, lumayan enteng nih sob.
Baca Juga: Beda Tiga Varian Wuling Alvez, Tipe Termurah Dapat Fitur Ini
Tarikannya juga cukup agresif ketika pedal gas diinjak agak dalam di trek lurus dari posisi diam.
Perubahan percepatan kendaraan juga terasa smooth tanpa entakan. Maklum, kan transmisinya pakai CVT, hehehe..
Lalu ketika kami coba berbelok patah di U-turn, ternyata mudah banget.
Sepertinya radius putarnya terbilang kecil, tidak seperti kakaknya yaitu Almaz yang mencapai 5,7 meter.
Kemudian kami coba menjajalnya di jalur rintangan yang menanjak, dengan melakukan stop and go di tengah tanjakan.
Mantap, berkat adanya fitur Auto Hold dan Hill Hold Control, membuat mobil tetap anteng alias tetap diam saat kaki kanan berpindah dari pedal rem ke pedal gas.
Sangat bermanfaat nih buat pemula yang kadang suka kagok ketika harus stop and go di tanjakan.
Setelah itu kami lanjut jajal bermanuver di tikungan.
Baca Juga: Duel Mesin, Fitur dan Harga Wuling Alvez Vs Hyundai Creta, Patut Dipertimbangkan
Putaran setirnya yang enteng membuatnya jadi lincah buat nikung.
“Saat melaju di kecepatan rendah, setirnya memang terasa enteng. Tetapi begitu kecepatan mobil makin tinggi, putaran setir akan menyesuaikan.”
“Lebih pas menggunakan putaran setir yang enteng tersebut pada saat mobil parkir,” terang Danang.
Kemudian lanjut melewati jalur rintangan berupa deratan beberapa polisi tidur, untuk merasakan karakter suspensinya.
Wah.. cukup nyaman juga nih bantingannya, bisa dikatakan moderat nih alias tidak terlalu empuk dan juga tidak keras.
Rasanya racikan suspensi McPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang cukup pas.
Tapi tentunya semua yang kami rasakan tersebut belum menggambarkan performa sesungguhnya, harus dibuktikan pada pengujian riil di jalan raya.
Maklum, lokasi tes yang disediakan sat itu sangat terbatas, sehingga kemampuan sebenarnya mobil ini belum bisa dieksplorasi lebih dalam.
Begitu juga soal teknologi keselamatan Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang diusungnya.
So, tunggu saja sesi test drive lengkapnya dari kami!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR