“Tekanan udara yang tidak sesuai standar menyebabkan berkurangnya kenyamanan dan beresiko pada keamanan berkendara,” bilang Tara, lewat pesan tertulis (27/3).
Lebih lanjut, ketika salah satu ban benjol efeknya seperti melewati jalan bergelombang terus menerus.
Kekuatan ban juga berkurang karena benang penahannya sudah putus, cukup riskan jika kembali menabrak benda keras atau menahan bobot mobil saat muatan penuh.
Dalam jangka panjang, permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar.
Akibatnya akan timbul karat yang semakin merusak dinding ban.
Ban dapat meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja yang berat.
Lantas bagaimana mencegah ban mobil benjol?
Kuncinya menjaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan.
Sebab jika tekanan udara ban kurang, bisa menyebabkan keausan ban di kedua sisi luar, setir berat, hingga ban benjol saat menabrak benda keras.
Baca Juga: Bodi Mobil Penyok Bisa Mulus Dalam 8 Jam, Mampir Ke Bengkel Auto2000
Namun bukan berarti bebas mengisi ban dengan tekanan udara melebihi standar karena tetap ada dampak buruknya.
Seperti, bisa menyebabkan setir terlalu ringan, ban kehilangan grip sehingga sulit dikendalikan, hingga keausan ban dominan di sisi dalam.
“Usahakan untuk mengecek tekanan udara ban mobil setidaknya seminggu sekali sesuai rekomendasi Toyota. Termasuk melakukan servis berkala di bengkel Auto2000 yang akan melakukan pengecekan dan perawatan ban mobil,” imbuh Tara.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjur ditemukan salah satu ban mobil dindingnya benjol? Langkah terbaik adalah menggantinya dengan ban baru.
Pasalnya dinding ban yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki lagi.
Baca Juga: Gegara Sumbatan, Waspada Baterai Innova Zenix Hybrid Berpotensi Rusak
“Pastikan cek kondisi ban dan tekanan udara ban secara rutin. Bisa dilakukan secara mandiri atau bila ingin mudah, pengecekan dilakukan sekaligus saat servis berkala di bengkel Auto2000,” sambungnya lagi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR