"Kami kan disurati dari PPK-nya jalan tol (diminta menyiapkan) delapan kamar untuk di Rusunawa Klaten," katanya dikonfirmasi, (18/5/23).
Tetapi, lanjut Pramana, sampai sekarang warga Pepe yang rumahnya telah dirobohkan tersebut belum menempati.
Mereka masih kekeh dan tetap bertahan dengan mendirikan tenda di rumahnya yang sudah rata dengan tanah tersebut.
"Kami sudah sediakan, tapi sampai sekarang warga terdampak jalan tol belum ada yang menempati di sana," ungkap dia.
Pramana menyampaikan, 8 kamar di Rusunawa telah disiapkan sejak tanggal 10 Mei lalu.
Delapan kamar tersebut berada di lantai empat Blok A Rusunawa Klaten.
Menurut dia, seandainya mereka belum mau pindah, maka delapan kamar di Rusunawa tersebut tetap akan dibiarkan kosong.
"Ya dibiarkan kosong. Nanti ada pemberitahuan dari PPK," jelas dia.
Pramana juga mengungkapkan, jika mereka mau menempati Rusunawa tetap ada batas waktunya.
Maksimal tiga bulan menempati Rusunawa.
Sebab, perpindahan sementara ke Rusunawa adalah untuk memberikan kesempatan mereka supaya mendapatkan tempat tinggal baru setelah rumahnya dirobohkan untuk proyek pembangunan jalan tol.
"Maksimal tiga bulan sampai mereka mendapatkan rumah baru atau mungkin beli baru ataupun mengontrak dan sebagainya," jelas Pramana.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR