"Perpindahan gigi pada transmisi matik mengandalkan komputer yang memiliki jeda," ujar Hermas.
"Jika digeser langsung secara cepat ada momen pergerakan girboks saling berbenturan," terangnya.
Saat berada di D, gigi girboks berputar untuk memajukan mobil.
Ketika langsung digeser ke R tanpa jeda, gerak girboks yang semula maju dipaksa bergerak mundur secara tiba-tiba.
Akan ada benturan pada gigi girboks yang memicu tekanan berlebih.
"Gesekan plat kopling yang putarannya berlawanan friksinya jadi lebih besar," tekan Hermas.
Sehingga ia menyimpulkan dalam kurun waktu tertentu jika sering terjadi bisa menimbulkan potensi kerusakan girboks seperti keausan plat kopling hingga kerusakan gigi girboks.
Baca Juga: Cara Merawat Mobil Bekas, Kenali Penyakit Transmisi Matik Toyota Avanza
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR