Otomotifnet.com - Mesin mobil diesel modern rata-rata dilengkapi EGR (Exhaust Gas Recirculation).
Fungsi EGR untuk menekan emisi gas buang, terutama gas beracun NOx dan HC (hydrocarbon).
Cara kerjanya mensirkulasikan sebagian gas hasil pembakaran, untuk dikembalikan lagi ke intake manifold, yang nantinya akan disedot lagi ke dalam ruang bakar.
Melihat pentingnya komponen tersebut, maka tiap 20.000 Kilometer (Km) EGR cuma minta jajan Rp 200 ribuan doang.
Uang Rp 200 ribuan tersebut ternyata biaya untuk bersihkan EGR agar performa mesin tetap prima.
Chandra, pemilik bengkel spesialis Sentra Otomotif, Jelambar, Jakarta Barat mengatakan jasa membersihkan EGR mesin diesel di bengkelnya Rp 225 ribu.
"Rp 225 ribu sudah termasuk copot-pasang dan chemical cleaner," katanya.
Dalam pengerjaannya, EGR akan dilepas dari area ruang mesin.
Nantinya akan terlihat bagian katup luar yang mulai tertutup serbuk hitam.
"Serbuk hitam itu partikel karbon dan sulfur hasil dari sisa pembakaran yang menumpuk jadi deposit," tunjuk Chandra.
Deposit juga akan terlihat pada bagian engsel katup dalam dan juga pipa jalur gas buang.
Bagian-bagian tersebut akan disemprot dan disikat dengan bantuan carbon cleaner.
"Deposit itu bisa terjadi karena sirkulasi gas buang yang sebagian dikembalikan ke ruang bakar untuk menekan emisi NOx," terang Chandra.
Jika tidak rutin dibersihkan bisa jadi bumerang pada mesin.
Deposit yang terbentuk akan menjadi penyumbatan sehingga aliran gas buang terhambat.
Serta gas buang yang dikembalikan ke mesin membuat ruang bakar cepat kotor dan pembakaran mesin tidak bisa maksimal.
"EGR bisa dibersihkan setiap 20.000 km," saran Chandra.
Baca Juga: EGR di Mesin Mobil Diesel Tugasnya Penting, Kotor Bisa Bikin Berat
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR