Sehingga satu-per satu Pertashop tutup karena gaji karyawan tak terpenuhi.
Asal tahu saja, banyak pengeluaran yang harus dibayar para pengusaha Pertashop. Mulai dari gaji operator, pajak, uang kebersihan, listrik, air hingga biaya sewa lahan.
"Omzet kami menurun drastis hingga 90 persen. Usaha Pertashop tidak memberi keuntungan, justru merugi. Pertashop yang tutup atau merugi terancam tersita aset nya, karena tidak sanggup membayar angsuran," pungkasnya.
Baca Juga: Nasib Pertashop di Ujung Tanduk, Beberapa di Gunungkidul Mulai Tutup
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR