Otomotifnet.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten yang terkenal dengan para jawara merilis penerimaan pajak daerah sementara.
Hingga 17 Juli 2023, kutipan pajak itu sudah kekumpul Rp 4,2 triliun lebih dari total target Rp 7,9 triliun.
Plt Kepala Bapenda Banten, EA Deni Hermawan mengatakan, sumber penerimaan diambil dari lima sektor.
Paling gede ternyata sumbangan dari para pemilik mobil dan motor.
Lebih lanjut, Deni menjelaskan lima sektor tersebut, mulai pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BNKB), pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan bermotor dan pajak rokok.
"Kita terus berusaha mengoptimalkan penerimaan pajak ini untuk kelangsungan pembangunan Provinsi Banten," kata Deni, (21/7/23).
Menurut Deni, penerimaan pajak terbesar diambil dari tiga sektor, pertama PKB yang ditargetkan sebesar Rp 3.117.972.000.000
Saat ini realisasi PKB baru mencapai 53,78 persen atau Rp 1.676.935.372.675
Kedua lanjut dia, dari BNKB sebesar Rp 2.785.465.000.000 dengan realisasi baru mencapai 50,47 persen atau Rp 1.405.910.502.500
Ketiga pajak rokok yang ditargetkan mencapai Rp 1.005.330.811.619 dengan realisasi sebesar Rp 532.033.731.551
Sedang diungkapkan Deni, pajak air permukaan ditarget Rp 45.556.000.000 dengan realisasi Rp 21.231.208.500
Terakhir pajak BBKB yang baru mencapai Rp 617.585.949.592 dari target Rp 990.526.000.000
"Tapi tetap yang paling mendominasi penerimaan pajak daerah kita adalah PKB dan BNKB," jelasnya.
Oleh karena itu lanjut Deni, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan operasi penertiban untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah.
"Kami juga melakukan door to door ke rumah warga untuk mengoptimalkan penerimaan pajak ini," ungkapnya.
Deni menilai kesadaran masyarakat melakukan pembayaran pajak sudah mulai meningkat.
Hal itu dilihat dari realisasi penerimaan pajak yang cukup tinggi.
"Masyarakat sekarang kesadarannya sudah mulai terbangun," pungkasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR