Otomotifnet.com – Ada cerita unik saat Otomotifnet.com menyambangi bengkel resmi Suzuki Sumber Baru Aneka Mobil (SBAM) di Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (10/9/2023).
Kebetulan saat itu lagi digelar acara uji emisi komunitas mobil Suzuki.
Nah, ada satu unit Suzuki Karimun Wagon R keluaran 2014 yang saat diukur emisi gas buangnya, ternyata kadar HC-nya (Hidrokarbon) melebih ambang batas yang dianjurkan, yakni mencapai 444 ppm.
Sementara menurut aturan emisi gas buang yang berlaku saat ini untuk mobil keluaran 2007 ke atas, kadar HC tak boleh lebih dari 200 ppm.
Baca Juga: Gara-gara DKI Jakarta, Razia Tilang Uji Emisi Segera Nular ke Provinsi Tetangga
Meski begitu, untuk gas CO (Karbon Monoksida) masih aman di bawah 1,5%, yakni hanya 0,65%.
Usut punya usut, ternyata city car Suzuki milik pria bernama Boy ini knalpotnya telah dimodifikasi, yakni dengan mengubah output atau lubang keluarannya menjadi dua buah di ujung.
Tapi rupanya bukan itu yang menjadi penyebab tingginya kadar Hidrokarbon pada gas buangnya.
“Jadi mobil ini pernah mampet resonator di bagian tengah knalpot, gara-gara catalytic converter-nya ambrol,” tutur Om Boy, sapaan akrabnya.
Boy lantas bercerita bahwa suatu ketika ia lagi ngegas mobil ini dengan kecepatan cukup tinggi, namun tiba-tiba tenaga mesin terasa seperti nahan.
Setelah dicek, ternyata penyebabnya akibat resonator bagian tengah tersumbat oleh serpihan katalis yang rontok.
Dan hingga dilakukan pengujian emisi kemarin, katalis atau catalytic converter-nya tersebut belum diganti. Makanya kadar HC-nya terukur tinggi.
Nah, karena penasaran, Om Boy coba melakukan treatment membersihkan tabung knalpot yang berisi katalis menggunakan chemical pembersih Swez Catalytic Direct Cleaner.
Baca Juga: Incar Mobil Irit BBM, Karimun Wagon R 2016 Bisa Dilirik, 1 Liter Bisa 20 KM?
Pengaplikasian cairan pembersih katalis seharga Rp 90 ribu ini cukup dengan menyemprotkannya ke dalam lubang dudukan O2 sensor yang sebelumnya dicabut.
Saat Swez Catalytic Direct Cleaner disemprotkan ke bagian bersarangnya catalytic converter, "Maka formula active-nya langsung bereaksi terhadap deposit carbon dan deposit sulfur," jelas Sumarno, Technical Support Swez.
Hal ini ditandai perubahan suhu tinggi catalytic cleaner menjadi suhu rendah, bahkan tampak bagian luar tabung catalytic converternya berembun dan seperti membeku.
Selain itu, chemical ini juga akan berekasi mengikat/melarutkan deposit sulfur pada catalytic converter.
"Terlihat setelah mobil dinyalakan, muncul asap tipis dan bau sulfur/belerang," tukas pria yang bisa diajak konsultasi di nomor 0817-402-234.
Oiya, sekalian O2 sensornya juga turut dibersihkan menggunakan chemichal ini.
Sekadar info, proses pembersihan catalytic converter ini dilakukan sebanyak dua kali penyuntikan Swez Catalytic Direct Cleaner, sampai isi botol chemical ini habis.
Kemudian mobil didiamkan beberapa saat agar chemicalnya bekerja merontokkan deposit pada catalytic converter.
Baca Juga: Pemilik Mobil Suzuki Merapat, Uji Emisi Di Bengkel Resmi Cuma Segini Biayanya
Usai itu O2 sensor dipasang kembali, kemudian mesin dihidupkan dalam kondisi idle beberapa saat, kemudian diblayer sampai 3.000 – 4.000 rpm agar kerak yang rontok dan sisa-sisa chemical keluar lewat ujung knalpot.
Dan benar saja, tampak keluar asap agak keputihan bercampur hitam.
Setelah yakin sudah bersih, mobil coba diukur kembali emisi gas buangnya menggunakan alat uji emisi milik Suzuki SBAM Pondok Gede.
Ehh.. ternyata kadar HC-nya berhasil turun jadi 299 ppm dan CO-nya kembali turun jadi hanya 0,37%.
Artinya terjadi penurunan kadar HC dan CO lebih dari 40% setelah dilakukan treatment tersebut.
Memang sih untuk kadar HC-nya masih melebihi ambang batas yang diberlakukan.
Hal tersebut lantaran gas beracun hasil pembakaran tidak tersaring oleh catalytic converter, lantaran ambrol.
Untuk mengatasinya, tak ada cara lain, “Catalytic converter-nya mesti diganti baru, karena gas pembakaran tidak ada penyaringan lagi,” jelas Heru Purwanto, Service Manager Suzuki SBAM Pondok Gede.
Ohiya, Heru menginformasikan untuk pemilik mobil keluaran Suzuki yang melakukan servis berkala di bengkel Suzuki SBAM Pondok Gede akan mendapatkan uji emisi gratis.
Namun bila hanya ingin melakukan uji emisi saja, tarifnya hanya Rp. 100 ribu.
Tuh yang punya mobil Suzuki, silahkan merapat ke bengkel Suzuki SBAM Pondok Gede.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR